Jakarta, Aktual.co — Harga gas bersubsidi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, naik karena permintaan meningkat dan stok terbatas.

“Permintaan terus mengalami peningkatan karena banyak warga yang beralih menggunakan gas bersubsidi, sebab harganya jauh lebih murah dibanding dengan harga gas nonsubsidi,” kata distributor gas, Ikhsan di Pangkalpinang, Kamis (19/3).

Ia menjelaskan, harga isi ulang gas bersubsidi ukuran tiga kilogram naik menjadi Rp16.000 dibanding sebelumnya Rp15.000 per tabung sedangkan harga isi ulang gas nonsubisidi bertahan tinggi Rp145.000 per tabung. “Tak jarang kami sering kehabisan stok gas tiga kilogram itu karena warga lebih memilih membeli langsung pada distributor dibanding ke pedagang ecer sebab harga lebih murah,” ujarnya.

Menurut dia, tingginya harga gas nonsubsidi berdampak terhadap permintaan yang mulai turun. Kenaikan harga gas nonsubsidi yang cukup tinggi itu cukup memberatkan warga yang memiliki usaha menengah dan kecil seperti rumah makan, pengusaha keripik, perajin kue serta makanan ringan manis lainnya. “Semoga saja naiknya harga gas bersubsidi itu tidak terlalu memberatkan warga karena kenaikannya tidak terlalu tinggi. Untuk harga di tingkat pengecar saya kurang tahu pasti berapa harganya,” ujarnya.

Sementara itu, seorang pedagang gas eceran, Darul mengatakan, terpaksa menaikkan harga gas bersubsidi menjadi Rp18.000 dibanding sebelumnya Rp17.000 per tabung. Ia berharap harga gas itu dapat turun karena harga bahan bakar tersebut dapat memicu kenaikan harga bahan pokok lainnya sehingga menyulitkan warga yang berpenghasilan dibawah rata-rata.

“Kenaikan harga gas tersebut dapat juga memicu kenaikan harga lainnya sehingga berdampak terhadap perekonomian warga disekitarnya,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: