Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 21 orang mengalami luka cukup serius dan 17 orang lainnya, dikabarkan meninggal dunia akibat penyanderaan di Museum, Ibu Kota Tunisia.
Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan, pria bersenjata melakukan penyanderaan dan menembak para sandera dari bus di depan Bardo Museum Nasional di pusat kota Tunisia.
“Saya ingin orang-orang dari Tunisia untuk memahami pertama dan terakhir bahwa kita berada dalam perang dengan teror, dan kelompok-kelompok minoritas ‘buas’ tidak akan menakut-nakuti kami,” katanya, demikian Aljazeera melaporkan, Kamis (19/3).
“Perang melawan mereka akan berlanjut sampai mereka dibasmi.”
Dia menilai, serangan yang dilakukan oleh kelompok teror ini merupakan serangan pengecut. Hal tersebut hanya untuk melemahkan perekonomian khususnya di sector pariwisata.
“Ini adalah tindakan pengecut untuk melemahkan perekonomian kita dan sektor penting [pariwisata] berkontribusi untuk itu,” katanya.
Turis yang tewas dalam insiden itu diantaranya turis asal Italia, Jerman, Polandia, dan Spanyol. Sementara itu, 22 turis lain, ditambah dua warga Tunisia, terluka akibat serangan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyatakan, bahwa satu polisi tewas saat aparat keamanan negeri itu mencoba untuk menyelamatkan sandera yang berada di dalam museum.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Ali Aroui, kepada stasiun radio Mosaique menerangkan, bahwa penyanderaan di Museum Bardo sudah berakhir, dan semua sandera dalam kondisi selamat.
Serangan dengan target lokasi tujuan wisata utama seperti ini menjadi pukulan berat bagi Tunisia yang mengandalkan kedatangan wisatawan Eropa untuk menunjang perekonomian negeri tersebut.
Sebenarnya, situasi politik Tunisia jauh lebih stabil ketimbang negara-negara tetangganya di kawasan Maghribi. Namun demikian, beberapa tahun terakhir, Tunisia harus berjuang keras menghadapi kelompok-kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Selain itu, terdapat kelompok ekstremis yang terkait dengan Al Qaeda di Afrika Utara (AQIM), yang kerap menyerang pasukan keamanan Tunisia. Serangan yang terjadi di Museum Bardo itu adalah yang terburuk sejak bom Al Qaeda menghancurkan sebuah sinagoge di pulau wisata Djerba, dan menewaskan 21 orang. (Laporan: Wisnu Yusep)
Artikel ini ditulis oleh:

















