Jakarta, Aktual.co — Perseteruan yang terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta kian memanas, terlebih ketika Ahok mengeluarkan komunikasi politik yang dinilai tidak mencerminkan sebagai pejabat publik.
Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Muhamad Hatta Taliwang menilai sikap yang ditujukan Ahok itu, lantaran tidak dapat membedakan komunikasi antara ruang tertutup atau pribadi dengan ruang publik.
“Ketika status seseorang berubah maka gaya komunikasinya berubah, jadi kalau kita komunikasi dengan teman di dalam ruang tertutup publik itu tidak menjadi masalah. Tetapi ketika kita bicara dalam tataran jabatan itu ada etika, standar dan komunikasinya hal seperti itu tidak perlu diajarkan,” kata Hatta ketika berbincang dengan Aktual.co beberapa waktu lalu, di Jakarta, Kamis (19/3).
Menurut dia, seharusnya mantan Belitung Timur itu dapat belajar dari pendahulunya bagaimana gaya komunikasi pejabat publik ketika berada di ruang terbuka. Hatta pun mengambil contoh, sikap seperti Mensesneg Moerdiono.
“Moerdiono yang sehari-hari bicaranya lancar, tetapi ketika dia dalam posisi sebagai Mensesneg yang mengatasnamakan negara, maka dia hati-hati sekali dalam berbicara,” ucapnya.
“Ahok ini tidak bisa membedakan ruang biasa pribadi dengan ruang dia sebagai pejabat, sehingga itu yang membuat dia makin banyak masalah dengan lantaran komukasinya itu,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















