Jakarta, Aktual.co — General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Richard Safkaur mengatakan perusahaannya kini mewajibkan pelanggan pascabayar berpindah ke sistem prabayar.

“Sistem prabayar merupakan terobosan PLN untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan agar mengendalikan pemakaian listriknya. Jadi ke depan semua pelanggan pascabayar wajib menggunakan listrik pintar,” katanya kepada wartawan, di Kupang, Rabu (18/3).

Dia mengatakan, dengan migrasi ke meter prabayar, akan sangat menguntungkan pelanggan. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja, tidak akan terkena biaya keterlambatan.

Selain itu, privasi lebih terjaga karena tidak perlu petugas pencatat meter datang setiap bulan, jaringan luas pembelian listrik isi ulang, bisa dibeli di loket pembayaran listrik online, dan tepat digunakan bagi pemakai yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa.

Menurut Safkaur dalam sistem prabayar pelanggan membayar dimuka untuk membeli energi listrik yang akan digunakanya. Meteran Listrik Prabayar (MPB) menampilkan jumlah KWh yang masih bisa dikonsumsi dan persediaan KWh bisa diisi kapan saja sesuai keinginan.

Pelanggan cukup memasukan 20 digit Token listrik yang telah dibeli kedalam meter listrik prabayar, secara otomatis meter akan terisi jumlah KWh, katanya menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka