Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 20,85 poin atau 0,38 persen menjadi 5.418,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) mengalami pelemahan 1,97 poin (0,21 persen) ke level 943,01.
“IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan melemah menjelang pengumuman hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee) yang sedianya akan dirilis pada Kamis (19/3) dini hari nanti,” kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Rabu (18/3).
Ia mengatakan bahwa belum adanya kepastian rencana the Fed untuk menaikan suku bunganya masih membayangi pasar saham domestik, namun hal itu diperkirakan hanya bersifat sementara seiring pemerintah yang akan mengeluarkan kebijakan untuk menjaga perekonomian Indonesia.
“Sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat akan diimbangi oleh kebijakan pemerintah Indonesia, sentimen domestik cenderung bersifat jangka panjang bagi pasar saham domestik,” katanya.
Dari sisi teknikal, lanjut dia, potensi IHSG BEI untuk melanjutkan kenaikan juga masih terbuka di tengah sebagian harga saham berkapitalisasi besar terkena tekanan pada hari ini (Rabu, 18/3).
“Melakukan akumulasi pembelian pada saham-saham yang sedang terkoreksi adalah tindakan tepat, apalagi kondisi IHSG masih dalam tren penguatan,” katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 162.049 kali dengan volume mencapai 3,33 miliar lembar saham senilai Rp2,92 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 114 saham, yang melemah 172 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 85 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 218,59 poin (0,91 persen) ke 24.120,08, indeks Bursa Nikkei naik 107,48 poin (0,55 persen) ke 19.544,48, dan Straits Times melemah 8,20 poin (0,24 persen) ke posisi 3.361,75.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














