Jakarta, Aktual.co —   Kepala Divisi Amunisi PT Pindad (Persero), I Wayan Sutama mengungkapkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) disebut-sebut akan membuat harga pokok produksi (HPP) dari amunisi naik hingga menjadi 7%.

“Sekarang masih dievaluasi. Setiap tahun kan kita selalu evaluasi. Minggu ini evaluasi di Kementerian Pertahanan. Tapi HPP akan berubah 5% mungkin 7%. Kan kita ngambilnya uang APBN, jualnya juga uang APBN,” kata I Wayan di Kantor Pusat Pindad, Bandung, Rabu (18/3).

Kendati demikian, ia menjelaskan, meski pelemahan nilai tukar ini akan membuat HPP amunisi terkerek bahkan berpotensi merugikan perseroan, namun harga produk amunisi per butirnya tidak serta merta mengalami kenaikan.

“Kalau harga di TNI kan sudah dipatok. Sudah ada indeks secara internasional. Paling nanti apa yang bisa dihitung komponen impornya apa saja, dihitung, direview harga dolarnya berapa, dan nanti dari situ akan jadi HPP kita,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka