Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (18/3) dibuka turun 13,34 poin atau 0,25 persen menjadi 5.425,80, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 3,37 poin (0,36 persen) menjadi 941,61.

Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi sentimen ekternal, di mana The Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas arah kebijakan moneter Negeri Paman Sam. Seiring ekonomi AS yang semakin membaik, peluang kenaikan suku bunga pun kian terbuka. Kiwoom Securities dalam risetnya mengatakan, IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini.
ixed-nya bursa dunia menjelang meeting atau pertemuan The Fed dapat mempengaruhi sentimen. IHSG hanya naik tipis di tengah meningkatnya sentimen jual asing kemarin, yang berpotensi menghambat peluang positif.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona hijau pada akhir sesi. Penguatan ini sejalan dengan adanya beberapa sentimen positif, dimana BI rate masih dipertahankan di level 7,5 persen, terapresiasinya nilai Rupiah, hingga ekspektasi membaiknya perekonomian Indonesia oleh BI.

“Akan tetapi, penguatan tersebut tertahan dengan transaksi asing yang masih mencatatkan net sell. Maraknya sentimen tersebut terlihat tidak serta merta membuat laju IHSG menguat signifikan dan tidak banyak saham-saham big caps yang mengalami kenaikan sehingga kurang mendorong penguatan IHSG,” ujar kepala riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Rabu (18/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.420-5.427 dan resisten 5.450-5.478. Menurutnya, potensi penguatan IHSG kembali tertahan dengan masih adanya aksi jual pelaku pasar sehingga dapat memunculkan peluang pembalikan arah. “Diharapkan penguatan dapat berlanjut dan tetap cermati arah pasar serta sentimen yang ada,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: