Jakarta, Aktual.com – Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lim Sung-nam menyebut masyarakat adalah aspek terpenting yang dikembangkan dalam Kebijakan Baru ke Arah Selatan (the New Southern Policy).

Kebijakan Baru ke Arah Selatan, secara singkat, adalah kebijakan Korea Selatan yang menyasar peningkatan relasi kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara ke level yang tinggi, sebagaimana dinyatakan Presiden Moon Jae-in pada November 2017.

Kepada sejumlah media di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa, Lim menjelaskan kebijakan tersebut berfokus pada tiga aspek pengembangan, yakni masyarakat, kesejahteraan, perdamaian (people, prosperity and peace).

“Di antara tiga hal itu, kami percaya bahwa masyarakat menjadi yang paling penting. Sekarang semua orang menderita akibat COVID-19, masyarakat menderita,” ujar dia.

Hal tersebut menjadi salah satu dasar bagi Korea Selatan untuk menyumbang alat medis kepada sepuluh negara anggota ASEAN melalui program bantuan “Peningkatan Kapasitas Deteksi COVID-19 di Negara-negara ASEAN”.

“Kami ingin membantu rekan ASEAN untuk menolong masyarakatnya. Sehingga nanti barulah kita dapat merevitalisasi ekonomi, pariwisata, dan lain-lain. Namun, lagi, dasar bagi semua relasi adalah masyarakat,” kata Lim menambahkan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha pada tahun lalu menyatakan bahwa Indonesia berada di pusat Kebijakan Baru ke Arah Selatan.

“Ini adalah jangkar bagi pemerintah kami untuk memperluas hubungan yang kami miliki dengan negara-negara ASEAN—dengan Indonesia berada di pusatnya dan menjadi mitra yang mutlak,” ujar Kang usai agenda Sidang Komisi Bersama (JCM) ke-3 antara Indonesia dengan Korea Selatan di Jakarta, April 2019.

Melalui relasi bilateral itu, Korea Selatan secara terpisah telah memberikan bantuan untuk Indonesia “dan akan terus menyediakan bantuan yang lebih besar lagi dalam bulan-bulan mendatang,” kata Lim.(Antara)