Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi VII DPR RI Hari Purnomo mengungkapkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan fungsi pengawasannya terkait pengadaan atau importasi minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usahanya Integrated Supply Chain (ISC).
Ia menilai sejauh ini proses pengadaan serta tender migas yang dilakukan ISC sangat serba tertutup. Untuk itu, pihaknya saat ini terus memantau hal tersebut, dan tidak menutup kemungkinan untuk memanggil sekaligus meminta penjelasan dari Pertamina dan ISC.
“Semua serba tertutup. Jelas kita fungsi pengawasan akan jalan terus, kita akan lihat nanti, kalau perlu kita akan lakukan investigasi minta ke auditor, entah itu KPK atau BPK, apakah betul dengan ISC ini bisa dilakukan perbaikan. Kita belum melihat itu, kita nanti akan panggil pada masa sidang ketiga, apa yang sudah dilakukan ISC,” kata Hari saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/3).
Ia menjelaskan, seharusnya pada saat ISC membuka tender, maka pada saat itu juga wajib dilakukan publikasi atau keterbukaan informasi kepada awak media.
“Jelas! Harus! Itu mutlak, itu sebagai suatu upaya Pertamina untuk perbaiki diri. Kalau memang perlu menepis pendapat negatif masyarakat, yah buka saja. Saya termasuk yang mendorong untuk itu,” ujar politikus Fraksi Gerindra itu.
Seperti diketahui, Pertamina melalui unit usahanya, Integrated Supply Chain (ISC) dikabarkan kembali melakukan tender pengadaan minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk yang kedua kalinya sejak fungsi pengadaan dilimpahkan dari anak usaha Pertamina, yakni Petral kepada ISC.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, proses tender telah dimulai sejak Februari 2015 lalu. Bahkan masa penawaran pun telah ditutup sejak 26 Februari 2015. Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada keterbukaan informasi terkait proses tender dari Pertamina kepada publik.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















