Seperti yang kita ketahui bersama beberapa nama tokoh timbul ke permukaan sebagai calon Bupati ataupun Wakil Bupati Kabupaten Bangka Barat.
Sebut saja H. Sukirman, Markus, Bong Ming Ming, Samsir, Johan Vigario dan Syafri. Mereka adalah Tokoh yang mendeklarasikan SIAP untuk bertarung dalam Pilkada 2021.
Fase Pilkada saat ini asalah fase “penggodokan” Bacalon, menghitung-hitung kekuatan partai dan tiket untuk maju bertarung.
Bangka Barat memiliki 25 kursi dewan, yakni PDIP 5 Kursi, Gerindra 4 Kursi, Nasdem dan PKS 3 kursi, Hanura, Demokrat, Golkar dan PBB masing-masing 2 kursi, sedangkan PAN dan Perindo 1 kursi, dari jumlah tersebut memungkinkan untuk 4 pasang calon bertarung dalam pilkada kedepan.
Hal ini menarik, apakah pasangan yang muncul hanya dua seperti yang di gadang-gadang semasa ini ataukan lebih seperti tiga atau bahkan empat calon pasangan?
Dukungan jalur partai secara “on paper” memungkinkan untuk maksimal 4 calon bertanding, walau hemat saya 3 calon saja yang akan bertanding.
Mari kita kerucutkan kepada tokoh-tokoh yang sudah tersirat maupun tersurat siap bertanding dalam pilkada serta memiliki modal kursi awal yang cukup untuk mendapat tiket.
1. Markus (incumbent) dengan 5 kursi PDIP
2. Bong Ming Ming dan Samsir dengan 3 kursi PKS
3. Johan Vigario dengan 2 kursi Demokrat
4. H. Sukir dengan 3 kursi Nasdem
5. Syafri dengan 4 kursi Gerindra
Belum ada partai lain yang memberikan sinyal untuk mengungsung calon sendiri, apa mungkin mereka memang siap berkoalisi saja?, hemat saya seperti itu.
Kembali kepada potensi godokan, 5 nama di atas menurut saya adalah calon yang paling mungkin berada pada “ballot box” Tercantum dalam kertas suara, hanya saja kita masih meraba-raba kombinasi apa yang akan di sodorkan kepada rakyat dan yang paling penting: apa visi misi dan program mereka?
Belum adanya yang berani mengutarakan visi-misi dan program ke depan ini mengkhawatirkan, sebab politik hakikatnya bukan hanya urusan perebutan kuasa akan tetapi lebih kepada alat mempercepat wujudnya kesejahteraan masyarakat. Tidak terlalu awal membeberkan visi misi. Masyarakat butuh informasi lebih tentang ide para calon sekarang juga.
Fakta bahwa belum ada satupun calon yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi mengisyaratkan apabila nama sudah tercantum pada kertas suara maka siapa saja mungkin memenangkan pilkada bangka barat, pertarungan kali ini akan dijamin sengit dan membara.
Calon termuda adalah Johan Vigario seorang penantang baru berumur di bawah 30 tahun, yang tertua adalah H. Sukirman dengan tingkat veteransi di atas 60 tahun, calon yang lain berada di antara tingkat umur mereka. Ada 2 calon memiliki darah Tionghoa langsung, Markus dan Bong Ming Ming.
Perbedaannya Bong Ming Ming merupakan seorang mualaf muslim sedangkan Markus tidak, calon yang lain termasuk rumpun melayu, unik bukan? .
Adapula yang memiliki latar belakang seorang pengusaha seperti Johan Vigario dan Syafri, Syamsir, Bong Ming Ming. H. Sukirman dan Markus berlatar belakang politisi, walau dahulu markus juga merupakan pengusaha.
Hemat saya, elektabilitas bacalon kedepan adalah bergantung kepada unsur “berpasangan” dengan siapa serta visi misi dan program yang jelas. Unsur lain adalah unsur pendukung seperti unsur basis etnis dan agama, bangka barat adalah kabupaten yang toleran sejarahnya isyu SARA dalam politik babar tidak berpengaruh besar dibuktikn dengan menangnya pasangan Parhan Ali (alm) – Markus, ada sedikit yang terpengaruh isu sara tapi mayoritas masyarakat-masyarakat lebih mengedepankan program kerja dan figur.
Konklusi hari ini, saya tegaskan kembali siapa saja mungkin memenangkan pertarungan pilkada!. Maka jeli lah dalam memilih pasangan, masyarakat butuh nafas baru! Nafas penyemangat yang fresh! Paparkanlah ide gagasan, grand concept pembangunan kedepan, rakyat akan menilai dan memilih!
Pangkal Pinang, Senin 29 Juni 2020.
Oleh: Areng Permana, Direktur Forum Intelektual Bangka Belitung merangkap WaliKopi Kota Pangkal Pinang #yukngopi