Jakarta, Aktual.co — Hampir semua anak menyukai video game. Baik itu dari genre games komputer maupun games dari gadget lainnya. Namun demikian, bila tidak dikontrol dengan baik bukan tidak mungkin akan berdampak buruk kepada buah hati Anda.
Kemudian, jika keadaan tersebut terjadi pada anak Anda. Sebagai orang tua, otomatis Anda dituntut dalam memperhatikan anak saat bermain games, agar sifat kecanduan bermain games tersebut tidak berlanjut pada anak Anda.
Apalagi, akibat pengaruh bermain games berlebih. Anak cenderung banyak menghabiskan waktu di depan komputer atau TV ketimbang bermain di luar dan beraktivitas lainnya.
Boleh dikatakan, melihat kasus di atas, berarti anak tersebut mulai ketagihan.
“Karena selama anak bermain games secara berlebihan, otak anak akan memproduksi endorphin yang efeknya sama dengan orang yang kecanduan judi dan narkoba,” ujar Psikolog anak senior Hj. Elly Risman, Psi.
Lebih lanjut, Hj Elly Risman menuturkan, kecanduan games akan menjauhkan ‘Si Kecil’ dari dunia nyata. Bahkan, anak tersebut akan kehilangan kemampuan berkomunikasi langsung dengan lingkungannya.
“Di situ, ia selalu merasa tidak nyaman berada di dekat orang lain, pemalu dan tidak percaya diri. Yang jelas, untuk berinteraksi lewat games online tentunya berbeda dengan berhadapan langsung, karena kita bisa mengedit kata-kata dan tidak melihat ekspresi lawan bicara. Dampak lainnya, berpengaruh pada kesehatan fisik dan jaringan saraf otak, “ bebernya.
“Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut, pertama tugas kita sebagai orang tua, kenali games yang biasa dimainkan ‘Si Kecil’. Buat kesepakatan antara orang tua dengan anak Anda, misalnya tidak lagi membelikan video baru atau membatasi jam bermain games si kecil.”
“Kemudian, jangan ragu untuk menjelaskan pada anak Anda dampak negatif kecanduan games, terutama pada otak. Ajak anak Anda untuk melakukan aktivitas baru seperti berolahraga, atau pun melakukan kebiasaan positif lainnya,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















