Sydney, Aktual.com – Perbatasan antardua negara bagian terpadat penduduk di Australia akan ditutup pada Selasa (7/7) sampai batas waktu yang tak ditentukan, kata Kepala Pemerintahan Negara Bagian  Victoria Daniel Andrews pada Senin (7/7), menyusul wabah virus corona di negaranya.

Keputusan itu menandai penutupan perbatasan pertama dalam kurun waktu 100 tahun dengan wilayah negara bagian New South Wales. Sebelumnya para pejabat menghentikan mobilitas antardua negara bagian itu pada 1991 ketika terjadi pandemi flu Spanyol.

Jumlah kasus COVID-19 di Melbourne, ibu kota Victoria, melonjak dalam beberapa hari belakangan sehingga mendorong otoritas untuk menerapkan perintah jaga jarak yang ketat di 30 kota pinggiran. Pihaknya juga akan memberlakukan penguncian menyeluruh di sembilan menara perumahan.

Melbourne melaporkan 127 kasus baru COVID-19 tadi malam, lonjakan harian tertinggi sejak pandemi mulai melanda. Pihaknya juga melaporkan satu kematian akibat COVID-19, yang pertama secara nasional dalam lebih dari dua pekan, sehingga totalnya menjadi 105.

“Ini menjadi seruan cerdas, seruan yang tepat untuk saat ini, mengingat tantangan signifikan yang kami hadapi dalam menekan virus ini,” kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, saat mengumumkan penutupan perbatasan.

Namun penutupan itu sepertinya akan menjadi sebuah pukulan bagi pemulihan ekonomi Australia sebab menjerumuskannya ke dalam resesi pertama dalam hampir tiga dekade.

Andrews menyebutkan langkah penutupan perbatasan, yang berlaku mulai pukul 23:59 waktu setempat pada Selasa, diputuskan bersama Perdana Menteri Scott Morrison dan Kepala Pemerintahan Negara Bagian  New South Wales Gladys Berejiklian. Satu-satunya perbatasan internal lain Victoria, dengan negara bagian Australia Selatan, telah ditutup.

Australia bernasib baik ketimbang banyak negara lain yang menghadapi pandemi, dengan hanya 8.500 kasus sampai saat ini namun wabah Melbourne menimbulkan peringatan. Negara itu melaporkan rata-rata 109 kasus COVID-19 setiap hari selama sepekan terakhir, dibanding rata-rata hanya 9 kasus harian selama pekan pertama Juni.

Sumber: Reuters

 

Antara