Jakarta, Aktual.co — Bulog Sulawesi Tengah hingga kini belum juga membeli beras untuk kebutuhan stok nasional karena harga beras di tingkat petani saat ini masih tinggi, kata Kepala Bulog Sulteng, Mar’uf.

“Panen sudah berlangsung di sejumlah sentra, Bulog belum bisa membeli karena harganya masih jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP),” kata Kepala Bulog Sulteng, Mar’uf di Palu, Selasa (17/3).

Ia mengatakan, harga beras di tingkat petani berkisar Rp9.300,00/kg. Sementara HPP beras yang ditetapkan pemerintah dan hingga kini belum mengalami perubahan yaitu Rp6.600,00/kg. “Selisihnya cukup besar dan Bulog tidak mungkin bisa membeli beras dengan harga di atas HPP,” katanya.

Ia mengatakan di beberapa sentra produksi seperti di Kabupaten Parigi Moutong dan Sigi sekarang ini sudah mulai panen. Namun panen secara merata baru akan berlangsung akhir Maret sampai Mei 2015.

Bulog Sulteng rencanakan pembelian beras untuk tahun ini sebanyak 36.000 ton.

Suleman, salah seorang pemilik penggilingan padi dan juga mitra Bulog dalam kegiatan pengadaan beras di Sulteng membenarkan harga beras di tingkat petani mencapai Rp9.300,00/kg. Menurut dia, dengan kondisi harga seperti itu, Bulog akan sulit merealisasi pembelian karena HPP jauh dibawa harga pembelian pedagang pengumpul. Apalagi, katanya sekarang ini bayak pedagang dari Sulut dan Gorontalo membeli beras petani di sejumlah daerah di Sulteng.

Mana memungkin petani atau pemilik penggilingan padi akan menjual kepada Bulog atau mitra dengan harga yang ditetapkan pemerintah itu. “Pemerintah harus menaikan HPP mendekati harga pembelian pedagang pengumpul,” katanya.

Jika tidak, Bulog sebagai penyedia dan penyalur beras untuk kalangan warga miskin di daerah ini tidak akan berhasil merealisasi target pengadaan yang telah ditetapkan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: