Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengklaim pemerintahan saat ini telah berhasil menjawab beberapa tantangan pasar, dengan mencabut subsidi pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan penerapan subsidi tetap pada BBM jenis Solar sebesar Rp1000 per liter.

“Beberapa hari terakhir, ada beberapa kali rapat membahas sektor perekonomian,  tema yang diangkat adalah bagaimana melanjutkan structurally reform (reformasi terstruktur). Di awal Pemerintahan, Jokowi-JK kan ditantang apakah punya keberanian yang berikan perubahan fundamental. Market bertanya, sejauh mana selesaikan subsidi. Gimana sesuaikan harga BBM dan sudah kita jawab di awal November (2014),” ungkap Sudirman di kantornya, Jakarta, Senin malam (16/3).

Ia menjelaskan, dengan dicabutnya subsidi pada premium dan penerapan subsidi tetap pada solar, maka harga kedua bahan bakar tersebut berubah mengikuti pergerakan harga minyak dunia melalui kontrol Pemerintah.

“Kalau harga tinggi kita naikan, kemudian sesudah itu memanfaatkan momentum turunnya harga minyak dunia, melakukan fundamental mencabut subsidi premium dan subsidi fix solar,” pungkasnya.

Selain itu, saat ini Pemerintah juga tengah disoroti dalam membahas revisi UU Migas, dimana Pemerintah berupaya merancangnya dengan berikan insentif guna menarik perhatian para investor.

“Contoh kedua apakah dalam bahas UU Migas ke depan Pemerintah punya keteguhan untuk insentif agar investor lebih tertarik? Entar dibahas. Dirancang. Dengan berikan insentif. Kejelasan dalam proses investasi,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh: