Jakarta, Aktual.co — Kegagalan untuk menyelesaikan akar konflik dan dilanjutkannya blokade Israel atas Jalur Gaza, akan membuat meletusnya kembali kerusuhan “menjadi tak terelakkan”, demikian peringatan seorang pejabat senior PBB.

Robert Turner, Direktur Operasi Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB (UNRWA) mengatakan kepada wartawan di Jalur Gaza, “Konflik selalu menjadi masalah yang tak terelakkan, tapi tak mengacuhkan perlakuan akarnya akan membuat kerusuhan jadi ancaman yang tak terelakkan,” katanya dikuti dari Xinhua, Senin (16/3).

Turner menyampaikan keprihatinannya bahwa penundaan pembangunan kembali di Jalur Gaza “melumpuhkan kami untuk menyelesaikan pembangunan 7.000 rumah dan dana yang sejauh ini telah kami terima nyaris tidak cukup untuk membangun 200 rumah sekalipun”.

Pada musim panas lalu, Israel melancarkan agresi militer darat dan udara selama 50 hari terhadap Jalur Gaza sehingga menewaskan lebih dari 2.000 orang dan menghancurkan sangat banyak rumah dan prasarana umum.

Turner mengatakan situasi saat ini di Jalur Gaza “sangat kritis” akibat memburuknya perekonomian dan meningkatkan kemiskinan serta pengangguran. Sementara itu “tak ada kemajuan politik”, katanya.

Ia juga memperingatkan bahwa tak mungkin untuk meningkatkan kondisi hidup penduduk Jalur Gaza, sementara Israel mempertahankan blokadenya, yang telah berlangsung atas Jalur Gaza selama delapan tahun.

“Pencabutan blokade, menciptakan kemajuan ekonomi yang nyata dan lebih baik tentu saja akan menciptakan harapan buat penduduk Jalur Gaza untuk memiliki masa depan yang lebih baik dan mencapai kemajuan yang dibutuhkan,” kata Turner.

Pejabat senior UNRWA tersebut juga mengatakan latar-belakang krisis di Jalur Gaza “adalah politik” dan “kami telah berulangkali menuntut semua pihak terkait bahwa perlu untuk mencabut blokade tidak sah itu”.

Ia menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai lebih buruk dibandingkan dengan sebelum agresi militer paling akhir Israel.

Artikel ini ditulis oleh: