Jakarta, Aktual.co — Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pahala N Mansury memperkirakan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perusahaan pada akhir 2015 mencapai 16,2 persen, turun sedikit dibandingkan CAR tahun lalu 16,6 persen.
“Kalau sampai akhir tahun ini, dengan aturan OJK yang baru di mana laba di awal tahun berjalan langsung dihitung sebagai CAR, mudah-mudahan akhir tahun ini 16,2 persen,” ujar Pahala saat jumpa pers di Jakarta, Senin (16/3).
Pahala menuturkan, kendati kali ini Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan membagi dividen sebesar 25 persen dari laba bersih 2014 atau sebesar Rp4,97 triliun, pihaknya masih bisa memiliki kecukupan modal 16,5 persen.
Namun, lanjut Pahala, dengan memperhitungkan ekspansi yang dilakukan perseroan pada tahun ini, maka rasio kecukupan modal diproyeksi berkurang sekitar 0,2 – 0,3 persen.
Bank Mandiri sendiri juga menyatakan akan menjaga kualitas kredit walaupun tingkat kredit bermasalah (NPL) perseroan saat ini dinilai masih bagus apabila dibandingkan dengan kondisi pada 2008 di mana NPL menembus 3 persen.
“Mandiri nyaman dengan kondisi NPL saat ini. NPL kita sekarang paling rendah secara history. Kami cukup yakin NPL bisa terjaga karena provisi kita banyak, kita pegang di atas 200 persen, itu menunjukkan konservatisme kita,” kata Direktur Utama Mandiri Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Budi, kenaikan NPL dialami oleh semua bank dan bisnis nasabah juga memang mengalami sedikit kesulitan pada awal-awal tahun ini.
“Jadi sebagai bankir kita harus hati-hati, jangan terlalu agresif sehingga bisa melewati kondisi yang kurang baik ini dengan fondasi yang kokoh,” ujar Budi.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















