Jakarta, Aktual.co — Ancaman boikot yang dilancarkan Australia berkaitan dengan akan dieksekusinya dua warga negarannya tidak berpengaruh pada sektor perdagangan. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia ke Australia pada Februari 2015 meningkat USD197,8 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
“Sedikitnya masih ada lima komoditas yang hingga kini masih diimpor dari Australia, yakni sapi hidup, bahan bakar mineral, susu mentega, telur, dan gandum,” ujar Kepala BPS, Suryamin di kantor BPS Jakarta, Senin (16/3).
Lebih lanjut dikatakan dia, impor dari Australia pada Februari 2015 naik menjadi USD380,9 juta. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar USD25,4 juta dari Januari 2015 impor dari Australia sebesar USD355,5 juta.
“Impor gandum meningkat 17,3 persen menjadi USD99,31 juta pada Februari 2015 jika dibandingkan bulan sebelumnya,” kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa nilai impor sapi hidup dari Australia turun 28,88 persen menjadi USD37,3 juta.
“Australia justru diuntungkan dengan kerjasama dagang kedua negara, sebab nilai impor Indonesia lebih tinggi dibanding ekspor,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















