Jakarta, Aktual.co — PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) membukukan kenaikan laba sebesar 3,5 persen menjadi 35,8 juta dolar AS pada 2014 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 34,6 juta dolar AS.
Sekretaris Perusahaan TOBA Pandu P Syahrir dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia mengemukakan bahwa peningkatan laba perseroan seiring dengan perolehan penjualan yang lebih baik sebesar 500 juta dolar AS pada tahun 2014 atau naik sekitar 18,5 persen.
“Mengingat lokasi konsesi ketiga entitas anak yang dimiliki perseroan bersebelahan, perseroan berhasil memaksimalkan inisiatif efisiensi biaya melalui ‘joint mine plan’ dan ‘infrastructure sharing’ sehingga berhasil meningkatkan volume produksi dan penjualan,” ujar Pandu di Jakarta, Senin (16/3).
Ia menambahkan bahwa kombinasi antara upaya penjualan yang baik melalui volume penjualan yang lebih tinggi didukung oleh pembeli berkualitas baik dan menurunnya biaya secara keseluruhan meningkatkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar 14,7 persen menjadi 67,3 juta dolar AS di tahun 2014.
Memasuki 2015, lanjut dia, pasar batubara “seaborne” dunia diduga akan tetap mengalami tekanan dari kelanjutan kelebihan pasokan yang disebabkan oleh tidak terserapnya produksi batubara seiring melemahnya permintaan Tiongkok karena mengalami kelebihan pasokan, serta peningkatan akses terhadap sumber-sumber energi terbarukan.
Oleh karena itu, lanjut dia, pada tahun 2015 perseroan akan memfokuskan sumber daya dan upayanya untuk mejaga keberlanjutan dan ketahanan bisnis. Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan secara terus-menerus meningkatkan efisiensi biaya dengan mengimplementasikan ‘executable mine plans’ yang dapat mewujudkan tujuan gabungan perseroan yakni untuk mencapai target-target yang menguntungkan dan keberlanjutan cadangan jangka panjang.
“Sejalan dengan tujuan itu, perseroan diharapkan mencapai target produksi sebanyak 6-8 juta ton di tahun 2015,” katanya.
Untuk mendukung strategi perseroan, ia mengemukakan bahwa perseroan menganggarkan belanja modal sebesar 10-14 juta dolar AS pada tahun 2015, sebagian besar dialokasikan untuk memperkuat fasilitas operasi dan perangkat kerja (conveyor dan alat berat) serta pembebasan lahan.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















