Semarang, Aktual.co — Sebuah pesawat perang milik Myanmar menyerang pemberontak dengan menjatuhkan bom di area perkebunan tebu di perbatasan Lincang, Tiongkok, Sabtu (14/3) lalu. Insiden tersebut menewaskan empat orang warga sipil setempat.
Kantor berita Xinhua, media pemerintah Tiongkok, melaporkan, selain korban tewas, sembilan lainnya mengalami luka berat.
Tak lama setelah kejadian penyeranan, Tiongkok mengirimkan jet tempur untuk patroli di wilayah perbatasan bersama mereka. Jet itu digunakan untuk melacak, memantau, dan mengusir pesawat militer milik Myanmar yang berada di wilayah penyerangan tersebut.
Pihak angkatan udara Tiongkok mengatakan kepada media pemerintah setempat, bahwa Tiongkok telah memanggil Duta Besar (Dubes) Myanmar di Beijing, setelah insiden di kota perbatasan Lincang.
Menteri luar negeri Tiongkok, Liu Zhenmin menyatakan, pihaknya telah menyelidiki pesawat militer Myanmar, dan sejumlah oknum yang terlibat dibalik serangan untuk dibawa ke pengadilan.
Sementara itu, pasukan Myanmar sudah memerangi pemberontak etnis separatis di wilayah perbatasan secara membabi buta di dekat provinsi Yunnan.
Dalam insiden terakhir, tembakan menyasar dan telah merusak sejumlah bangunan di beberapa wilayah Tiongkok. Kejadian itu mendorong Beijing untuk memperingatkan Myanmar untuk memastikan keamanan.
Namun demikian, belum ada respon resmi dari Pemerintah Myanmar terkait insiden tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:

















