Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) melalui unit usahanya, Integrated Supply Chain (ISC) dikabarkan kembali melakukan tender pengadaan minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk yang kedua kalinya sejak fungsi pengadaan dilimpahkan dari anak usaha Pertamina, yakni Petral kepada ISC.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, proses tender telah dimulai sejak Februari 2015 lalu. Bahkan masa penawaran pun telah ditutup sejak 26 Februari 2015. Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada keterbukaan informasi terkait proses tender dari Pertamina kepada publik.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, pihak Pertamina khususnya ISC harus didesak dan dimintai transparansinya dalam melakukan proses pengadaan.

“Saya kira kita harus mendorong, minta supaya Pertamina menjalankan tender itu sesuai jadwal yang berlaku dan harus ada standar, itulah yang harus diungkapkan ke publik. Apalagi ini kan terkait menjamin tersedianya pasokan,” kata Marwan saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Senin (16/3).

Menurutnya, Pertamina harus menjelaskan kepada publik terkait acuan waktu yang digunakan dalam menjalankan fungsi pengadaan. Hak itu dinilai penting guna menghindarkan kecurigaan-kecurigaan berbagai pihak. “Transparansi. Standar tendernya dibuka saja mulai dari penawaran sampai diumumkan pemenang tender”.

“Harusnya Pertamina dapat terbuka pada masyarakat luas terkait pengadaan minyak yang dilakukan, harus dijelaskan acuan waktunya, kapan dibuka, kapan ditutup, seperti apa prosedurnya, standarisasinya seperti apa, apalagi ini kan dalam rangka memberantas mafia,” jelas Marwan.

Selain itu, lanjutnya, Pertamina juga saat ini tengah dituntut kinerjanya dalam memberantas praktek para mafia migas setelah mengalihkan fungsi pengadaan yang sebelumnya di tangan Petral dan saat ini berada di tangan ISC. Hal itu berdasarkan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), lantaran dalam menjalankan fungsi pengadaan, Petral dinilai tidak efisien dan tidak transparan.

“Pertamina harus bisa membuktikan bahwa ISC lebih baik dari Petral. Serta bisa memberikan harga yang terbaik,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: