Jakarta, Aktual.co — Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia Doni Koesoema meminta para guru melakukan pengawasan terhadap tindak kekerasan di lingkungan sekolah melalui dunia maya atau “cyberbullying”.
“Fenomena perundungan (bullying) pada siswa, saat ini sudah sering ditemukan di dunia maya, sehingga para guru sudah perlu aktif memantau kekerasan ‘cyber’ ini,” ujar Doni, di Jakarta, Sabtu (14/3).
Kekerasan melalui dunia maya berpotensi memberikan ancaman yang lebih buruk dibandingkan dengan kekerasan verbal.
Penyerangan ‘cyber’ ini dapat dijalankan setiap saat tanpa ada batasan waktu dalam kurun waktu 24 jam, sehingga korban dapat diteror kapan saja.
Selain itu, langkah pembuatan akun pada media sosial yang mudah dan bebas menjadikannya dapat diakses oleh setiap orang, yang kemudian berpotensi untuk disalahgunakan.
“Pelaku dapat membuat akun palsu dan melancarkan serangannya pada korban tanpa diketahui identitas aslinya, media sosial membuat kekerasan mudah sekali dilakukan,” tambahnya.
Kebebasan tersebut juga dapat memunculkan fitnah yang kemudian mempengaruhi lingkungan serta kehidupan sosial. Hal ini juga dikhawatirkan menyerang psikologi korban hingga membuatnya trauma untuk bersekolah.
Oleh karena itu, para pengajar diimbau agar dapat turut serta memantau aktifitas sosial para pelajar di dunia ‘cyber’.

Artikel ini ditulis oleh: