Semarang, Aktual.co — Suritno (42), asal warga Api-Api Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menjelaskan sistem cara kerja gas elpiji melon menjadi pengganti BBM tanpa merubah karburator mesin.

Hanya cukup ditambah selang angin sebagai alat tambahan. Hasil pembakaran pun jauh lebih bagus dan lebih irit dibandingkan memakai premium. Perbandingan pemakaian bahan bakar antara premium dengan gas adalah satu tabung gas elpiji melon dapat mengganti 5 liter premium dengan kapasitas muatan 1 ton.

Dihitung secara akumulasi, kebutuhan bahan bakar kendaraan roda dua memakai premium dalam sehari untuk distribusi membutuhkan tiga liter, hanya butuh 1 tabung gas elpiji melon selama tiga hari.

“Biasa sehari pakai sepeda motor butuh bensin 3 liter, saya pakai tabung gas elpiji bisa tiga hari. Jadi, selisihnya cukup banyak. Misal harga premium Rp6500 dikalikan tiga liter, berati mengeluarkan biaya operasional  sebesar Rp20.000. Sedangkan, harga gas melon Sedangkan, harga gas melon Rp17.000. Itu pun masih bisa digunakan untuk dua hari berikutnya,” ujar dia.

Bahkan, kata dia, hasil pembakaran gas elpiji jauh lebih bagus. Sisa bau pembakaran hasil gas mirip Pertamax. Tak hanya itu, temperatur lebih dingin. Biasanya tanda temperatur mobil pada posisi angka 50 turun menjadi 25.

“Sisa bau pembakaran tidak bulek, seperti bensin, melainkan baunya harum,” imbuh dia.

Mobil Carry yang digunakan untuk armadanya setiap hari menampung muatan 180 tabung atau setera 1,5 ton berkeliling jalur pantura Wiradesa-Pekalongan dan daerah sekitar Kecamatan Wonokerto.  Diperkirakan satu tabung elpiji melon dapat menggantikan premium 10 liter atau setara 50 kilometer.

“Pemakaian 1 tabung bisa menggantikan 10 liter bensin. Jika kendaraan sepeda motor 10 liter bensin atau setara 500 km,” ujar dia.

Ide inovatif seorang pedagang gas elpiji itu tidak memiliki referensi maupun pengalaman-pengalaman sebelumnya. Bahkan, bengkel kendaraan bermotor menganggap berbahaya memakai bahan bakar gas elpiji melon, menimbulkan ledakan.

“Kata para bengkel sangat berbahaya pakai bahan bakar gas, tapi kenyataannya sama merokok pun tidak meledak.

Artikel ini ditulis oleh: