Dewan pembina Paguyuban Pelestari Budaya Betawi (PPBB), Abu Sadelih (kiri), menyerahkan cinderamata kepada Sekda Pemprov DKI Jakarta Saepulloh (kanan), saat perayaan Lebaran Pendekar Betawi 2016 di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/8). Warga sangat antusias menyaksikan pertunjukan silat di Lebaran Jawara Betawi 2016. Masyarakat menikmati pertunjukan silat yang menyajikan kebolehan bela diri, termasuk pertunjukan bela diri menggunakan senjata. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Setelah wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta (alm) Saefullah karena covid-19, banyak masyarakat yang bertanya-tanya siapakah calon penggantinya? Mengapa posisi sekda ini begitu krusial bahkan penting?

Sebagai ilustrasi, di era pemerintahan Joko Widodo, sang gubernur mengundurkan diri dan sebagai konsekuensinya untuk sekian lama Pelaksana Tugas (plt) Gubernur Basuki Tjahaja Purnama harus memerintah sendiri dan tetap bisa berjalan karena adanya dukungan dari posisi sekda.

Begitupun di era pemerintahan Anies Baswedan, yang ditinggal wakilnya Sandiaga Uno yang berkonstestasi menjadi calon wakil presiden RI. Akhirnya Anies sempat memimpin dua tahun lebih tanpa wakil dan tetap bisa berjalan karena ada posisi sekda yang melengkapi.

Sejauh ini Provinsi DKI Jakarta belum pernah kosong dari posisi sekda untuk waktu lama. Untuk itu, tak heran, jika masyarakat saat ini ingin tahu, siapa Sekda Provinsi DKI Jakarta berikutnya?
Sebenarnya posisi sekda provinsi DKI Jakarta tidak pernah kosong. Semenjak (alm) Saefullah terpapar dan sakit, Anies telah menunjuk Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, sebagai pelaksana harian (plh) Sekda Provinsi DKI Jakarta. Namun bagi DKI Jakarta tidaklah semudah itu.

Ada konsensus atau seperti kesepakatan tidak tertulis kalau Gubernur, Wakil Gubernur ataupun Sekda DKI salah satunya harus orang Betawi. Dan karena amanat demokrasi tidak mungkin dipaksakan Gubernur atau Wakil Gubernur harus putra daerah atau “Anak Betawi” asli.

Sementara bagi Sekda yang merupakan jabatan karir tertinggi di pemprov, dimungkinkan consensus itu dilakukan. Apalagi pada kenyataannya Sekda adalah posisi yang paling mengerti karakter dan potensi sebuah daerah. Pas kalau posisi ini dipegang “Anak Betawi”. Salah satu dari tiga pejabat tersebut adalah Sekda nya orang Betawi yaitu (alm) Saefullah yang belum lama ini meninggalkan kita semua karena Covid-19.

“Kita lihat nanti siapa yang akan di pilih oleh Anies dan diusulkan kepada presiden mengenai calon sekda DKI Jakarta. Kita berharap putra daerah yang saat ini ada beberapa di eselon dua, banyak sederet nama-nama putra Betawi dan terserah seleranya Pak Anies tentu harus memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi orang No 3 di jajaran Pemprov DKI,” ujar Jenderal Forum Pemuda Betawi, Rachmat di Jakarta, Rabu (23/10).

Menurut Aktivis Badan Musyawarah (Bamus) DKI sekaligus Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Jakarta Pusat, Agus Rachman, semenjak Saefullah wafat figur kepemimpinan di Pemprov DKI Jakarta benar-benar lepas dari sosok Orang Betawi sehingga dia pun dalam wacana publik mengusulkan penggantinya seharusnya Orang Betawi juga.

“Bamus Betawi telah mewacanakan sosok calon Sekda DKI mendatang dalam forum zoom meeting membahas beberapa calon posisi ini dengan tidak menyebut nama. Namun hakekatnya harus pejabat karir yang telah banyak tahu seluk beluk birokrasi dan memajukan masyarakat Jakarta,” ucapnya.

Lanjut Agus, memilih calon Sekda bukan hanya dari wacana publik atau sekedar hearing tapi sudah jelas ada kaitan – kaitan lain secara pertimbangan politik dan karir itu sendiri.

“Tunggu saja tapi warga Betawi meminta sekda mendatang juga tak luput untuk bisa concern pada kemajuan budaya Betawi serta pembangunan kultur,” tutupnya.

Sejalan dengan itu, Anggota Komisi A DPRD DKI asal Fraksi Golkar, HR Chotibi Achyar juga memberikan pandangannya terkait sosok Sekda DKI Jakarta, pengganti (alm) Saefullah. Legislatif yang akrab disapa Haji Beceng (Betawi Cengkareng) ini mengatakan, sosok figur yang layak untuk menjadi Sekda DKI pengganti Saefullah, adalah orang Betawi.

“Kenapa saya usulkan sosok orang Betawi, karena ini bagian penghormatan bagi orang Betawi yang notabane sebagai penduduk asli Jakarta,” katanya.

Bukan tanpa alasan, Chotibi mengatakan, sosok Betawi dianggap mengerti akan seluk beluk kota Jakarta.
Bahkan dirinya pun tak canggung untuk mengungkapan, banyak orang Betawi di pemerintahan DKI Jakarta sesuai kepangkatan dan pengalamannya, mempuni di birokrasi dan dinilai sudah pantas dan patut untuk mengisi jabatan sekda yang saat ini kosong.

Untuk itu dirinya menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa segera mengusulkan nama pada Presiden Jokowi  untuk memilih Sekda definitif.

“Dengan begitu banyak persoalan di Jakarta saat ini seperti Covid-19 dan pembahasan APBD 2021, saya kira Anies harus cepat mengusulkan figur untuk ditunjuk sebagai Sekda definitif,” tuturnya.

Sisi lain, sosok yang dikenal sebagai Budayawan Betawi, Ridwan Saidi melalui video singkatnya mengatakan, Sekda sudah seharusnya putra betawi. Siapapun nanti yang akan menjadi sekda tidak masalah, asalkan putra Betawi.

“Kami minta kepada Gubernur Anies Baswedan untuk mengajukan nama-nama calon sekda dari putra Betawi asli,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (26/9).

“Kami adalah orang dari suku Betawi, suku tertua suku yang termasuk ke wilayah hukum adat dari 19 wilayah yang dibentuk oleh Belanda. Karena itu kami minta ada orang yang membanggakan untuk menduduki jabatan Sekretaris Daerah,” pungkasnya.