Jakarta, Aktual.com – Usai disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja pada Senin (5/10) lalu, masyarakat dan mahasiswa ajukan protes terhadap pemerintah.

Dalam melakukan pengamanan unjuk rasa penolakan Omnibus Law, Polri mendatangkan ribuan personel Brimob Nusantara dari jajaran Polda seluruh Indonesia. Diketahui sebelumnya bahwa aksi unjuk rasa ini diperkirakan akan digelar di beberapa titik di DKI Jakarta pada hari ini, Kamis (8/10).

Dilansir dari CNN, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan bahwa personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Nusantara dari Polda Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, dan Bangka Belitung telah tiba di ibu kota sejak kemarin.

“Kemarin sudah datang BKO Brimob Nusantara untuk backup Polda Metro Jaya 2.500 personel,” kata Awi pada Kamis (8/10).

Selain wilayah hukum Polda Metro Jaya, kepolisian juga mendatangkan personel tambahan untuk mengamankan wilayah Polda Jawa Barat. Namun, Awi menuturkan bahwa jumlah personel BKO yang diturunkan untuk ke wilayah Polda Jabar tidak sebanyak di Polda Metro Jaya.

“Brimob didatangkan dari Polda Bali dan Kalimantan Timur, 200 Personel untuk backup Polda Jabar,” pungkas Awi.

Penugasan para personel tersebut nantinya akan mengikuti arahan dari masing-masing Polda yang mendapat bantuan tambahan. Awi tidak dapat menerangkan secara rinci penempatan para personel Brimob Nusantara itu.

Sementara itu, Polda Metro Jaya sendiri sebelumnya telah menyiapkan ribuan personel gabungan untuk mengawal aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Aksi massa yang diikuti kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat lainnya akan memusatkan aksi di depan Istana Negara, Jakarta, namun, sekitar gedung DPR juga turut dijaga ketat aparat.

“9.346 personel kita turunkan di DKI Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (7/10) kemarin.

Sejak dini hari tadi juga, polisi sudah mengamankan puluhan remaja dari berbagai lokasi di Jakarta yang menerima ajakan untuk mengikuti aksi demo. Demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja sudah terjadi di sejumlah daerah sejak Senin lalu (5/10) atau setelah rapat paripurna DPR. Berlanjut hingga Selasa (6/10) dan berujung ricuh dengan aparat kepolisian.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i