Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya takkan berada di dalam pemerintah persatuan dengan Uni Zionis, yang berhaluan kiri-tengah.

Uni Zionis meraih keunggulan atas Partai Likud, pimpinan Netanyahu, sebelum pemilihan umum Israel pada 17 Maret.

Netanyahu mengatakan kepada stasiun televisi berita Channel 2, bahwa ada “resiko pasti” jika ia tidak menjadi perdana menteri, setelah pemilihan umum mendatang. Jajak pendapat belum lama ini memberi partai Uni Zionis 24 kursi dari 120 kursi di Parlemen, dibandingkan dengan 21 kursi yang diraih Partai Likud.

Perdana menteri Israel itu mengatakan “tak ada pilihan” bagi pemerintah persatuan dengan Uni Zionis, yang dipimpin oleh pemimpin Partai Buruh Isaac Herzog, dan pemimpin kedua kubu tersebut, jika menang dalam pemilihan umum, akan menjadi perdana secara bergantian.

“Ada pilihan jelas antara kedua jalur. Saya takkan menjadi perdana menteri secara bergantian dan situasi ini perlu dicegah,” katanya seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (13/3).

Ketika ditanya mengenai krisis perumahan dan biaya hidup yang membengkak dan disiarkan oleh laporan belum lama ini, Netanyahu mengakui ia tidak berbuat cukup banyak untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mengatakan ia akan terus mengerjakannya “setelah terpilih kembali sebagai perdana menteri”.

Perdana menteri Israel tersebut telah menolak untuk diwawancarai sejak Januari dan juga menolak untuk menghadiri debat yang ditayangkan televisi dengan Herzog.

Kemunculan Netanyahu di media adalah wawancara terakhir yang diberikan sampai pemilihan umum. Setelah Jumat, media Israel takkan diperkenankan menyiarkan propaganda apa pun, dan jajak pendapat juga tak boleh disiarkan selama empat hari menjelang pemungutan suara pada Selasa (17/3).

Netanyahu bukan satu-satunya orang yang diwawancarai.

Pemimpin Uni Zionis Isaac Herzog memberitahu stasiun televisi berita Channel 2, berkaitan dengan penolakan Netanyahu untuk membentuk pemerintah persatuan, bahwa ia juga tak memiliki rencana mengenai pergantian jabatan perdana menteri dengan Netanyahu dan ia tampil untuk menggantikan Netanyahu secara utuh.

Herzog juga mempertahankan keputusan untuk melakukan rotasi dalam jabatan perdana menteri dengan Tzipi Livni. Herzog membentuk gabungan Partai Buruh dengan Partai Hatnua, pimpinan Livni.

Segera setelah suara buat semua partai diterima, Presiden Israel Reuven Rivlin akan berkonsultasi dengan pemimpin partai politik guna memutuskan siapa yang memiliki peluang terbaik untuk membentuk pemerintah, berdasarkan saran dari mereka.

Oleh karena itu, sekalipun Uni Zionis benar-benar memperoleh suara lebih banyak dibandingkan Partai Likud, partai tersebut masih perlu membentuk koalisi sayap kiri-tengah, yang akan mengalahkan kubu sayap-kanan.

Artikel ini ditulis oleh: