Jakarta, Aktual.com – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyayangkan sikap Kajari Jakarta Selatan yang menyerahkan baju tahanan kepada para tersangka karena banyak awak media yang meliput kala itu.

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menyebut, pernyataan itu justru mencerminkan perlakuan berbeda terhadap dua jenderal tersebut.

“Karena kalimatnya Kajari Jakarta Selatan kan mengatakan ketika memberikan baju tahanan kan semata-mata hanya bahwa karena banyak wartawan di luar, nanti ketahuan, ada perbedaan perlakuan kan gitu,” kata Boyamin, Senin (19/10).

“Dan buktinya ketika dua orang tersebut kembali ke Bareskrim ke Mabes Polri kan pakai baju dinas lagi, sampai di sana. Jadi ini hanya suatu yang perlakuan yang berbeda,” tambahnya

Boyamin menyebut sikap Kajari Jakarta Selatan patut untuk dievaluasi. Mengingat, kata, Boyamin, proses itu menjadikan adanya sebuah perbedaan.

“Apa pun sikap Kajari ini patut dievaluasi dan perlu diganti, karena apa pun prosesnya yang menjadikan ini sebuah perbedaan semua,” tukasnya.

Diketahui, adapun pemberian jamuan makan terhadap dua jenderal dan tersangka kasus penghapusan red notice lain Tommy Sumardi terjadi saat proses pelimpahan berkas dan tersangka pada Jumat (16/10) lalu. Kajari Jaksel Anang Supriatna mengklarifikasi soal jamuan makan siang itu.

“Jadi begini, itu kan para terdakwa semua, baik JPU dari pukul 09.00 WIB pagi sampai 14.00 WIB siang kan. Kami selaku tuan rumah itu biasa, standar, menyiapkan makan siang,” kata Anang saat dimintai konfirmasi, Minggu (18/10) kemarin.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i