Jakarta, Aktual.com – Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, ke Indonesia disebut membahayakan hubungan Cina dan indonesia, menurut keterangan Duta Besar Cina untuk Indonesia.
Dalam keterangan pers yang diungkap di laman situs Kedutaan Besar Cina untuk Indonesia, Dubes Cina Xiao Qian menegaskan Amerika Serikat merupakan faktor yang membahayakan perdamaian di Laut Cina Selatan (LCS), yang dikutip RRI, Jumat (30/10).
“Laut Tiongkok Selatan merupakan rumah bersama bagi negara-negara di kawasan. Tiongkok telah bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, mendorong kerja sama dan perkembangan, serta menyelesaikan pertikaian dengan sebaik-baiknya melalui konsultasi dan negosiasi bersahabat,” tulis Xiao Qian dalam keterangannya, Kamis (29/10).
“Sedangkan AS, demi kepentingan hegemoni maritimnya, justru tidak pernah meratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), tetapi malah bertingkah sebagai pembela UNCLOS. Demi kepentingan geopolitiknya, AS juga terus-menerus memprovokasi konflik, memamerkan kekuatan militer, dan menciptakan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan,” tambahnya lagi.
Menurut Xiao Qian, hal ini merupakan pendorong terbesar penggelaran militerisasi LCS, dan merupakan faktor paling berbahaya yang menghancurkan perdamaian di kawasan tersebut.
Sementara itu, Mike Pompeo saat bertemu dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi pada Kamis, memuji keberanian Indonesia dalam menolak klaim Cina terhadap wilayah yang diklaim sebagai bagian dari kedaulatan negaranya, atau kerap dikenal dengan nine dash line (sembilan garis putus-putus).
“Banyak negara yang menolak klaim Tiongkok mengenai sejumlah bagian dari LCS. Ini jelas dan berani, termasuk yang dilakukan Indonesia sebagai subyek di dalam Asia dan Amerika Serikat. Itu adalah hal yang kita capai dalam sebuah hubungan multilateral. Dan administrasi Presiden Trump sangat mendukung ini,” ungkap Pompeo ketika memberikan pernyataan pers usai pertemuan bilateral dengan Menlu Retno Marsudi, Kamis di Kemenlu RI, Jakarta.
“Saya menantikan untuk adanya kerja sama dalam cara-cara baru, untuk memastikan keamanan maritim dengan melindungi salah satu jalur perdagangan yang sibuk di dunia ini,” tegas Pompeo.
Menlu Retno Marsudi menekankan Indonesia berkomitmen untuk tetap menjadikan LCS sebagai suatu wilayah yang damai dan stabil.
“Kami berdiskusi pula mengenai kondisi di LCS dan bagi Indonesia wilayah itu harus dipertahankan sebagai wilayah perairan yang damai dan stabil,” terang Retno.
Di hadapan rekannya itu, Retno menekankan pula seluruh pihak harus menghormati hukum-hukum internasional terutama UNCLOS 1962 yang mengatur mengenai LCS.
“Hukum internasional secara khusus UNCLOS 1962 harus dihormati dan diimplementasikan. Karena, itu harus ada pengakuan internasional, termasuk UNCLOS 1962,” imbuhnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i