Jakarta, Aktual.com – Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan aktivitas perekonomian Indonesia saat ini, tak terkecuali kegiatan ekspor dan impor. Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai, bahwa sudah saatnya Indonesia kembali membangkitkan nilai tawarnya di mata di dunia.
Menurutnya, tugas parlemen saat ini adalah membantu diplomasi Indonesia agar memiliki nilai tawar yang cukup besar di mata negara-negara lain.
“Menarik bagi kami, khususnya parlemen yang saat ini sedang bekerja untuk membangkitkan kembali kekuatan negara Indonesia ini, bahwa sebetulnya (Indonesia) punya nilai tawar yang cukup besar di mata dunia,” kata Hafisz, Kamis (12/11).
“Maka dari itu, kita harus arahkan supaya mendapatkan value added bagi bangsa kita. Jangan sampai nati kita tidak punya nilai tawar yang kuat,” tambahnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memberikan keuntungan tersendiri. Salah satunya dengan tidak memihak kepada pihak tertentu.
Sebaliknya, adanya dua kekuatan ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China bisa membuka peluang baru bagi ekonomi Indonesia.
“Dalam hal ini, kita berharap kekuatan di barat itu tetap menjadi mitra kita, selain itu juga kekuatan Tiongkok yang baru menjadi pendatang dan juga menjadi vitamin bagi indonesia untuk memperkuat pembangunan di sisi infrastruktur,” tuturnya.
“Nah ini yang harus kita formulasikan, jangan sampai menjadi dikotomi seolah-olah Indonesia memihak ke Tiongkok. Tantangan kita bagaimana kita tetap menjadi player di kancah dunia,” jelasnya.
Terkait penanganan Covid-19, Hafisz mendukung BUMN Indonesia dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Anggota Komisi XI DPR RI itu menyadari, penemuan vaksin akan menjadi langkah baru bagi kehidupan seluruh manusia di dunia, maka itu ia berharap Indonesia dapat mengambil peranan penting dalam pengembangan vaksin Covid-19.
“Nah, bagi saya kita memiliki struktur yang cukup, kita punya Bio Farma, BUMN di bidang kesehatan yang dibangun sejak zaman Belanda. Inilah yang bisa kita majukan agar menjadi pemain besar di kancah nasional dan juga regional,” paparnya.
“Bahkan saya berharap sekali bahwa dalam hal ini pemerintah mengambil peran serta yang lebih kuat,” pungkasnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i