Kalteng, Aktual.com – Sejak awal tahun 2020 ini, bersama masyarakat Laman Kinipan, Save Our Borneo dan Rettet den Regenwald e.V. menggagas petisi untuk mendukung perjuangan masyarakat adat Dayak Tomun di Laman Kinipan dalam upaya-upayanya melindungi hutan dan wilayah adat mereka dari ekspansi perkebunan kelapa sawit oleh PT. Sawit Mandiri Lestari (PT. SML) yang merupakan milik Abdul Rasyid, paman dari petahana calon Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran.
Petisi yang dinaikan lewat kampanye-kampanye yang digaungkan Save Our Borneo bersama Rettet den Regenwald e.V. di Eropa ini bukan tanpa alasan, mengingat Eropa memiliki peranan penting dalam industri minyak sawit dunia, termasuk di Indonesia.
Sebagai konsumen minyak sawit terbesar, masyarakat di Eropa harus terus diingatkan tantang fakta-fakta yang terjadi dalam industri minyak sawit di Indonesia, dampak yang ditimbulkannya terutama terhadap lingkungan dan juga bagi banyak Masyarakat Adat di Indonesia, salah satunya seperti yang dialami oleh Masyarakat Adat laman di Kinipan di Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah.
Praktik-praktik yang dilakukan oleh PT. SML di hutan dan wilayah adat Kinipan jelas sangat bertentangan dengan prinsip berkelanjutan dan kebijakan No Deforestasi. Selain itu mereka juga tidak menaati prinsip Persetujuan Awal dan Informasi Bebas (FPIC) yang seharusnya dijalankan oleh sebuah perkebunan besar swasta setara PT. SML.
Aksi penghancuran hutan dengan luas ribuan hektar di Kinipan ini membuat publik Eropa geram. Mereka kemudian secara sukarela sepakat menandatangai petisi ini.
Terkumpul total 225.938 tanda tangan yang mendukung perjuangan masyarakat adat Laman Kinipan untuk mempertahankan hutan dan menghentikan deforestasi yang dilakukan oleh PT. SML tersebut.
11 November 2020, Save Our Borneo menyampaikan dan meyerahkan petisi berisi dukungan publik di Eropa kepada masyarakat Laman Kinipan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid