Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina EP kontraktor kontrak kerjasama dibawah koordinasi dan supervisi SKK Migas selalu komitmen untuk terus meningkatkan produksi minyak dan gas (Migas).
Di dalam sebuah perusahaan harus memiliki kreatifitas dan inovasi, karena tanpa hal tersebut sebuah perusahaan akan tertinggal dari perusahaan lainnya.
Pertamina EP sudah memberikan ruang kepada seluruh pekerja untuk melakukan inovasi. Hasilnya, sebuah inovasi diluncurkan yang diyakini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Tentu, dalam memberikan inovasi, tiga hal seperti applicability, replicability, adoptability menjadi landasan utama yang harus diperhatikan.
Meski diseluruh negara dilanda pandemi, termasuk Indonesia, Field Tambun tetap berinovasi, inovasi yang dapat dibanggakan adalah Gugus Rt Prove ABIN (Absorber Bintaro), pola alir Air terproduksi di Field Tambun yakni dengan mengalirkan Fluida dari sumur menuju Manifold Header (Rangkaian Blok Valve untuk mengatur aliran Fluida) menuju Separator (Alat pemisah Cairan dan Gas) selanjutnya Fluida yang di pisahkan, Gas dialirkan ke Suction Gas kompresor untuk dikompresikan ke Konsumen Gas dan Liquid (Cairan) dari Separator dialirkan ke FWKO (Free Water Knock Out)/ Alat pemisah Minyak dan Air terproduksi.
Minyak akan secara otomatis mengalir ke Tank Storage dan selanjutnya dilakukan pengukuran produksi perhari setelah itu dilakukan pemompaan ke terminal Balongan.
Air terproduksi secara otomatis juga dialirkan ke Waste pit dan dialirkan ke WIP (Water injection Plant) sebagai media air Injeksi sebagai pressure Maintenance sumur.
Tetapi Air terproduksi didalam waste pit masih mengandung Emulsi minyak yang menyebabkan Oil Content tinggi sebesar 30 ppm, sedangkan syarat dan standar Air Injeksi Oil Content harus dibawah 10 ppm, maka harus dilakukan Injeksi Chemical sebesar 266 liter/ hari, sebagai treatment Air terproduksi untuk menurunkan Oil Content 30 ppm menjadi 10 ppm setara dengan Rp 1.155.152.000,-./ tahun
Rt Prove ABIN Tambun Field melakukan terobosan Inovasi berupa Oil Content Eliminator (Vessel ABIN ) yang berisi buah Bintaro kering sebagai media Absorber, Air terproduksi 30 ppm dialirkan menuju Vessel ABIN (Absorber Bintaro) untuk dikontak kan dengan buah Bintaro didalam Vessel , sehingga Oil Content dapat turun hingga 10 ppm, dan dialirkan ke WIP , dengan menurun nya Oil Content maka pemakaian Chemical dapat diturunkan sebesar 32 % setara dengan Rp 365.400.323,-/ tahun.
Proses operasional Vessel ABIN hanya dengan mengalirkan aliran air terproduksi yang dikontak kan dengan buah Bintaro kering, setiap minggu sekali dilakukan Back Wash, jika Oil Content terbaca lebih dari 10 ppm maka Buah Bintaro kering di lakukan penggantian dengan buah Bintaro kering yang baru, ketersediaan buah bintaro kering di Field Tambun sangat melimpah (tersedia diarea kerja dan masyarakat sekitar).
Buah Bintaro yang sudah menyerap minyak dikumpulkan menggunakan karung double plastik, selanjutnya dilakukan pengepresan menggunakan alat press hidraulik, dengan tujuan recovery minyak yang terserap buah bintaro untuk dikembalikan ke Tank storage, recovery minyak hasil perasan buah bintaro setelah treatment sebesar: Volume Vessel = 0.4821 (m3) = 3.03 (bbl) = 157.77( bbl/ tahun ) = Rp 94.894.010,-
Ampas buah Bintaro setelah di press di Giling menggunakan mesin Chrusser menjadi lembut, lalu di campur perekat menggunakan tepung dan air lalu dicetak menjadi Arang (Bricket)
Buah Bintaro setelah di press juga dapat dimanfaatkan sebagai media bahan bakar, proses pembakaran batu bata dan genteng.
“Buah Bintaro yang dikenal dalam bahasa latin Carbera Mangas merupakan salah satu buah khas tropis dari Negara Indonesia. RT PROVE ABIN memanfaatkan buah ini untuk menurunkan Oil Content dari awalnya 30 ppm menjadi 10 ppm. Selamat RT PROVE ABIN Tambun Field. Semangat terus Perwira Tambun,” ujar Tambun Field Manager, Krisna dalam keterangannya, Jumat (20/11).
“Pertamina EP bangga terhadap RT Prove ABIN yang telah berhasil menurunkan Oil Content Air Terproduksi akibat Emulsi Minyak. Hal ini sejalan dengan arahan Top management Pertamina EP, untuk mengembangkan Replikasi penemuan buah Bintaro sebagai Absorber minyak, Maju terus RT PROVE ABIN,” ujar Asset 3 General Manager, Wisnu Hindadari.