Jakarta, Aktual.com – Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, mengatakan, ratusan Satgas Tinombala Brimob Sulteng langsung diterjunkan, didukung pasukan TNI untuk mengejar anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora, pelaku pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Desa Lembatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Saat Ini sudah ada backup kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut,” kata Awi melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (28/11).
Sebelumnya, empat warga yang merupakan satu keluarga asal Desa Lembatongoa dibunuh secara sadis, dimana korban ada yang dibakar hingga kepala ditebas.
Pembunuhan itu juga disebut dibarengi pembakaran rumah dan gereja di sekitar lokasi kejadian.
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 WITA.
Empat anggota keluarga itu ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya.
Keempat anggota keluarga yang tewas dalam aksi pembunuhan sadis itu adalah pasangan suami istri (pasutri) dan anak perempuannya, serta sang suami atau menantu dari pasutri.
Keterlibatan kelompok teroris MIT itu sendiri diungkapkan Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh kepolisian.
“Jadi dari hasil olah TKP serta keterangan saksi bahwa aksi sadis yang menyebabkan empat orang warga Kecamatan Palolo tewas dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata MIT,” kata Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kepada wartawan, Sabtu (28/11).
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan di tempat kejadian, dipastikan empat orang warga Desa Lembontonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menjadi korban pembunuhan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Setelah mendapatkan informasi demikian, kepolisian menyatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.
“Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Komisaris Besar Polisi Didik Suparnoto saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (28/11).(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i