Surabaya, Aktual.com – Lembaga Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) menilai pengembangan dugaan kasus korupsi berupa suap bantuan sosial (bansos) COVID-19 oleh Mensos, Juliari P Batubara, bisa sampai daerah lain penerima bansos, khususnya Kota Surabaya, Jatim, yang pada akhirnya akan sampai pada momen pilkada saat ini yang mengaitkan dengan penguasa Surabaya dan pasangan calon dari partai pendukungnya yaitu Eri Cahyadi.

“Bukti-bukti yang dimiliki KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) bisa dikembangkan, termasuk ke Surabaya. Karena Surabaya pernah menerima bansos dari pak Juliari Batubara,” kata Koordinator Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) Hari Cipto Wiyono, ditulis Senin (7/12).  

Diketahui Mensos Juliari P Batubara, Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan pejabat penting lainnya sempat menghadiri peluncuran penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII di Kantor Pos Kebon Rejo, Kota Surabaya pada 7 Oktober 2020.

Di waktu yang sama, Mensos Juliari P. Batubara bersama Wali Kota Risma juga menuju Kantor Kecamatan Gayungan Surabaya dalam rangka peluncuran Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan target atau penerima adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Cipto mengatakan jika memang sumbangan yang diterima Surabaya ada unsur merugikan negara, maka pihak-pihak terkait harus menghadapi kasus hukum. Sebab, lanjut dia, masuk dalam unsur medepeleker atau korupsi berjamaah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid