Jakarta, AKtual.com – Viral video yang memperlihatkan anggota Brimob ditantang oleh seorang peserta Aksi 1812. Pria tersebut nampak mengenakan baju pangsi warna biru, khas Jawara Betawi.
Dalam potongan video yang berderar terlihat jika lelaki tersebut menangkis tangan salah satu anggota Brimob. Bahkan dalam kejadian itu, anggota Brimob dan massa pun sempat bersitegang. Mereka saling pasang posisi kuda-kuda dan salah satu anggota Brimob pun kemudian maju menghampiri pria berbaju pangsi biru.
Salah seorang anggota Brimob kemudian menarik kain yang melingkar di leher pria berbaju pangsi tersebut. Sontak pria yang diduga simpatisan Front Pembela Islam (FPI) ini menangkis tangan Brimob dan saat itu juga Brimob tersebut mundur dan bersikap kuda-kuda.
Merasa temannya ditantang, akhirnya sejumlah peserta 1812 lainnya justru berteriak menunjuk anggota Brimob tersebut. Akhirnya tidaak berselang lama, kisruh pun tidak terhindarkan.
Namun akhirnya peserta Aksi 1812 kemudian berhasil dipukul mundur ke dalam sebuah gang. Tampak pria bertubuh gempal yang mengenakan baju pangsi itu mengisyaratkan kelompoknya untuk mundur.
Video yang terekam oleh kamera Kompas TV tersebut, terjadi saat aparat berusaha membubarkan para pendemo pada Jumat sore kemarin di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Diketahui sebelumnya, jika para demonstran yang bergerak dari Tanah Abang melewati kawasan Tanah Abang III dan Abdul Muis sebagai akses menuju Patung Kuda untuk bergabung dengan demonstran lain yang sudah lebih dulu tiba di sana. Namun, aparat sudah mengadang di Jalan Abdul Muis, tepatnya depan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
Ketika anggota Polisi tengah menyisir massa, peserta lain yang bertahan di sebuah persimpangan. Anggota Brimob tersebut sudah mengimbau peserta aksi 1812 ini untuk membubarkan diri.
“Tolong bubar, sekali lagu bubar, tidak ada yang berkumpul,” kata anggota Brimob terssebut dikutip KompasTV, Sabtu (19/12).
Setelah terjadi sedikit ketegangan, aparat terus memukul mundur para demonstran. Kelompok demonstran pun mundur sambil membaca Shalawat.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i