Dompu, Aktual.com – Harga daging sapi jelang Hari Natal dan Tahun Baru, di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) melonjak naik. Sepekan terakhir, harga daging ini masih mencapai Rp105 ribu, namun saat ini menembus angka Rp120 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu, Sri Suzana mengatakan, melambungnya harga daging ini, akibat stok sapi di kabupaten Dompu, berkurang.
“Banyak pedagang di Kabupaten Dompu, yang memilih menjual ke pedagang luar untuk pemenuhan di Pulau Jawa,” kata Sri, Selasa (22/12).
Akibatnya, terjadi kenaikan harga jual sapi dan disamakan dengan harga jual untuk kebutuhan luar daerah. Dan jika memang ada, per jagal ini hanya mampu memotong sapi satu ekor per harinya.
Dinas Perindag, akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Dompu, untuk mengambil langkah lanjutan agar bisa menekan lonjakan harga daging di pasaran ini.
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Dompu, Zainal Arifin membantah jika naiknya harga daging ini terpengaruh pemenuhan kuota luar daerah. Pengiriman sapi Dompu ke luar daerah itu, sudah sesuai kuota yang sudah menjadi ketetapan.
Dia pun mengungkapkan, kenaikan harga daging itu dimungkinkan mahalnya harga ternak dari peternak. Selain mahal, diakui juga para pengusaha daging ini, juga kesulitan mendapatkan ternak.
“Sapi yang didapat susah, juga mahal,” ujarnya.
Dari pantauannya, tidak semua harga daging mencapai Rp120 ribu. Di beberapa pasar seperti Manggelewa dan Pekat, hanya mencapai Rp110 ribu per kilonya.
Zainal menjamin, awal tahun 2021, harga daging sapi ini akan kembali normal. Sebab, selain mencukupi, juga nanti saat awal tahun, banyak peternak mengikat ternaknya dan peternak itu banyak membutuhkan biaya untuk kebutuhan masuk sekolah.
“Nanti banyak peternak menjual ternaknya untuk kebutuhan biaya sekolah anaknya,” pungkasnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i