Jakarta, Aktual.com – Partai Gerindra menempati urutan ketujuh jika Pemilu dilaksanakan pada hari ini. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) baru-baru ini.
Direktur Eksekutive LKPI, Arifin Nur Cahyono menjelaskan, dalam survei yang dilakukan pada tanggal 20 sampai 27 Desember lalu, Partai Gerindra hanya dipilih oleh 6.6 persen responden. Angka itu jauh di bawah peringkat pertama, PDI Perjuangan yang dipilih 17.8 responden. Adapun Partai Golkar menggeser posisi Gerindra di peringkat dua pada Pemilu 2019 lalu dengan 15.2 persen.
“PDI Perjuangan 17.8 persen, Golkar 15.2 persen, Partai Demokrat 10.8 persen, PKB 8.8 persen, Nasdem 8.1 persen, PKS 6.9 persen, Gerindra 6.6 persen, PSI 4.2 persen, PAN 3.1 persen, PPP 2.9 persen, Hanura 1.6 persen, dan lainnya di bawah 0.5 persen,” jelasnya dalam keterangan yang diterima rri.co.id, Sabtu (2/1).
Menurut Arifin, tingkat keterpilihan Partai Gerindra menurun drastis akibat kasus dugaan tindak pidana koruspsi (Tipikor) yang dilakukan oleh mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Begitu juga dengan PDI Perjuangan yang tingkat keterpilihannya menurun jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu yang mencapai 19.33 persen suara sah, akibat kasus dugaan Tipikor yang dilakukan oleh kadernya, mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara.
“Dari kasus OTT KPK terhadap dua kader parpol ditingkatan menteri di kabinet Jokowi- Maruf Amin memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat pilihan masyarakat terhadap PDI Perjuangan dan Gerindra. Serta persepsi masyarakat juga negatif terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf yang sangat korup. Sementara Golkar, Partai Demokrat ,PKB,Nasdem, PKS dan PSI menjadi tempat pelarian pilihan masyarakat yang sebelumnya memilih PDI Perjuangan dan Gerindra jika pemilu digelar hari ini,” urainya.
Perlu diketahui, survei ini melibatkan responden sebanyak 1.225 orang tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia.
Penentuan sample Metode Mix-Mode karena riset ini yang dilakukan di era pandemi Covid-19 yang membatasi untuk melakukan wawancara tatap muka. Karena itu, jajak pendapat ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak.
Survei melalui telepon ini menggunakan petugas wawancara yang telah dilatih untuk mengajukan pertanyaan dan mencatat jawaban yang diberikan responden pada komputer.
“Margin of error survei sebesarĀ kurang lebih 2.8 persen dan pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen,” demikian Arifin.
Sebagai informasi, pada Pemilu 2091 lalu, Partai Gerindra menempati urutan kedua dalam daftar partai pemenang pemilu legislatif (Pileg) 2019 dengan meraih 17.5 juta suara atau 12.57 persen suara sah. Sementara ketika itu Golkar yang meraih 17.2 juta suara atau 12.31 persen suara sah.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i