Jakarta, Aktual.com – Lajnah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) PBNU mencanangkan percepatan digitalisasi kampus yang bertujuan untuk mengikuti arus kemajuan teknologi dan era revolusi industri 4.0 serta membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan ahli dalam bidang teknologi.

“Terlebih keadaan pandemi saat ini yang mendorong lembaga pendidikan untuk dapat dengan cepat melakukan adopsi dan adaptasi digital pada sistem pendidikan, salah satunya penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ujar Ketua LPTNU, Mohammad Nasir, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/1).

Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, LPTNU bermitra dengan Infradigital untuk dapat memulai percepatan digitalisasi. Infradigital merupakan perusahaan rintisan yang telah membantu lembaga pendidikan dalam penerapan digitalisasi melalui produk Jaringan IDN. Layanan digitalisasi yang diberikan Infradigital meliputi pembayaran daringPendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) daringSistem Informasi Akademik (SIAKAD), hingga Learning Management System (LMS) yang dapat membantu lembaga pendidikan dalam melakukan pembelajaran daring dengan tampilan yang ramah pengguna.

“PTNU dalam menghadapi era revolusi teknologi 4.0 secara bertahap sedang membangun e-campus atau e-learning. Harus ada satu platform di bawah NU yaitu Learning Management System (LMS) yang merupakan digital platform yang dapat diisi seluruh perguruan tinggi NU di dalamnya. Resource hiring dan quality diharapkan dapat meningkat dengan adanya platform ini, termasuk akreditasi,” jelas dia.

Selain itu, Sistem Informasi Akademik juga menjadi fokus percepatan digitalisasi. Digitalisasi itu diharapkan dapat melengkapi dan memaksimalkan sistem pendidikan yang dimiliki oleh LPTNU.

“Kerja sama ini bertujuan untuk melengkapi dan mempercepat digitalisasi di PTNU, khususnya dalam LMS dan Sistem Informasi Akademik. Semua itu akan kami mulai dari pemetaan digitalisasi di tiap PTNU untuk menemukan layanan digitalisasi yang sesuai dan dapat melengkapi digitalisasi di tiap Perguruan Tinggi Nadhatul Ulama. Kami merasa terhormat dan senang untuk menjadi bagian dari proses ini,” ujar CEO Infradigital, Ian McKenna.

Adanya percepatan digitalisasi kampus itu juga diharapkan dapat membantu Kemendikbud pada strategi Kampus Merdeka Belajar.

Dirjen Dikti Kemendikbud, Prof Nizam, menjelaskan bahwa Kebijakan Kampus Merdeka Belajar merupakan upaya menjadikan perguruan tinggi untuk agile, artinya perguruan tinggi mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan yang sangat dinamis.

Adaptasi kampus dengan kebutuhan masa depan di dukung dengan kebutuhan masyarakat dan industri sehingga dapat menjadi langkah dalam peningkatan kualitas dan mutu kampus.

“Ke depannya diharapkan PTNU dapat masuk ke ranking 100 besar perguruan tinggi terbaik dengan mahasiswa yang menguasai bidang teknologi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj.

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin