Jenewa/Moskow, Aktual.com – Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Senin (18/1), meminta pembebasan segera Alexei Navalny, seorang tokoh oposisi Pemerintah Rusia, yang ditahan di kantor polisi, sehari setelah ia pulang ke Rusia.

“Kami merasa amat sangat terganggu dengan penangkapan Aleksei Navalny, dan menyerukan pembebasannya segera serta agar hak-haknya dihormati sejalan dengan aturan hukum,” kata OHCHR, sebagaimana dikutip dari cuitannya di Twitter.

Navalny kembali ke Rusia untuk pertama kalinya sejak ia jatuh sakit akibat peristiwa peracunan pada akhir Agustus 2020 lalu dan mendapatkan perawatan medis di Jerman.

“Kami menekankan kembali seruan kami untuk penyelidikan secara saksama dan netral atas peracunannya,” kata OHCHR menambahkan. Ivan Zhdanov, dari pihak Navalny, menulis di Twitter bahwa jaksa meminta pengadilan untuk menahan Navalny di penjara selama 30 hari.

Negara-negara Eropa dan AS juga ikut mendesak agar Rusia membebaskan Navaly.

Namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov merespons desakan tersebut dengan tak acuh, menyebutnya sebagai “resonansi buatan” di Barat, juga mengatakan bahwa Moskow tidak memikirkan tentang kerusakan citra mereka.

“Kami mungkin semestinya memikirkan tentang citra kami, tetapi kami bukanlah gadis muda yang hendak datang ke pesta,” kata Lavrov, dalam konferensi pers tahunannya.

Sumber: Reuters

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i