Jakarta, Aktual.co — Laju nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan cenderung melemah. Tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) masih menjadi biang keladi anjloknya nilai tukar mata uang Garuda ini.
Analis PT Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengatakan, faktor eksternal dan internal masih mempengaruhi laju rupiah. Dari faktor eksternal, sentimen munculnya asumsi Bank Central AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga lebih cepat mempengaruhi laju rupiah. Sedangkan dari sisi internal, pernyataan dari sisi Bank Indonesia (BI) yang sepertinya masih belum mengkhawatirkan kondisi tersebut pun memicu rupiah terus melemah.
” BI sepertinya masih memandang belum mengkhawatirkan rupiah meskipun telah tembus di level sekarang ini. Terlihat belum ada tindakan dari pejabat baik BI maupun pemerintah, mengenai pelemahan ini,” kata Alwi, Rabu (11/3)
Dalam hal ini, lanjut Alwi, sepertinya alasan BI masih belum melakukan intervensi dikarenakan masih mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan fiskal dalam negeri. Melalui langkah dengan tetap menjaga defisit transaksi berjalan, sehingga intervensi rupiah belum tepat dilakukan dalam waktu dekat.
“Defisit transaksi berjalan diperbaiki kalau misalnya ada intervensi. Dikhawatirkan kebijakan itu hanya sementara meredam investor,ditambah penguatan dolar AS akibat sentimen The Fed dapat terus mendorong laju dolar AS,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam risetnya, NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memprediksi kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Rabu (11/3/2015) bergerak di kisaran Rp13.052- Rp 13.063.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan meski laju yuan sempat menguat terhadap dolar AS namun, tidak banyak berimbas pada laju rupiah yang masih melanjutkan pelemahannya.
“Penguatan yuan didukung oleh kenaikan laju inflasi Tiongkok. Begitupun dengan yen yang juga sempat menguat seiring rilis kenaikan pertumbuhan permintaan mesin,” kata Reza di risetnya.
Namun, ujarnya, di lain pihak penguatan keduanya terbatasi dengan pelemahan euro seiring dimulainya realisasi program pemberian stimulus ECB. Akibatnya rupiah pun terimbas melemah meski tipis.
Laju rupiah berada di bawah target level support 13.055. “Belum adanya sentimen positif bagi rupiah membuat lajunya masih dalam tren pelemahan. Namun demikian, kami harapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas,” kata Reza.
Artikel ini ditulis oleh:
















