Pekanbaru, Aktual.com – Lokasi semburan gas di lingkungan Pondok Pesantren Al Ihsan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru sudah dipasang garis polisi.

Semburan gas saat ini semakin kuat hingga mengeluarkan pasir dan menutup permukaan tanah. Akibat luapan semburan merusak atap dan bangunan sekolah.

Kapolsek Tenayan Raya, AKP Manapar Situmeang mengatakan, lokasi semburan gas sudah dipasang garis polisi. Polisi melarang adanya aktivitas masyarakat yang mendekat ke titik semburan.

“Radius 500 meter dari titik semburan masyarakat dilarang mendekat. Kita juga pasang spanduk larangan mendekat agar tidak menjadi tontonan warga,” ujarnya, Jumat (5/2).

Ia mengatakan, jalur menuju lokasi semburan sudah ditutup sejak kemarin, karena dikhawatirkan akan kembali terjadi suara ledakan.

“Kita menghindari adanya korban jiwa. Tim dari Dinas ESDM juga sudah turun ke lokasi mengambil sampel tadi pagi,” ujarnya.

Gas tersebut pertama kali muncul pada 13.30 WIB, Kamis (4/2) kemarin. Pada saat kejadian santri tengah mengikuti hafalan Al-qu’ran. Gas itu muncul dari lobang sumur yang tengah dikerjakan oleh penggali sumur.

Melihat semburan gas yang mengeluarkan suara gemuruh serta menyemburkan pasir serta debu, pihaknya langsung mengevakuasi para santri ke masjid yang ada di pondok pesantren ini.

“Kita memang sedang mengerjakan pembuatan sumur bor. Kita dikagetkan dengan gemuruh semburan gas yang berada di samping ruangan kelas santri,” kata Kapolsek Pesantren Al Ihsan, Untung Wahyudi.

Akibatnya, sebanyak 34 santri dievakuasi ke Pondok Pesantren Al Ihsan I di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Semburan gas ini terjadi akibat pengeboran sumur bor dilingkungan Pesantren. Pada saat kedalaman 115 meter tiba-tiba ada semburan dan semakin lama semburan semakin kuat. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i