Jakarta, Aktual.com – Hujan yang terus megguyur wilayah Jabodetabek sejak beberapa hari terakhir membuat debit air di Sungai Ciliwung meluap.

Warga yang tinggal di wilayah Kampung Melayu Kecil menjadi waswas. Banjir kiriman kini sudah menghantui warga pada Senin (8/2) pagi.

Sebagian warga mengaku dalam proses mengamankan barang-barang mereka ke lantai dua rumah.

“Selama udah ada stok makanan, Insya Allah aman. Jadi ngga usah ngungsi,” ujar Bu Ati di Kampung Melayu Kecil, Senin (8/2).

Mereka pun enggan untuk pergi mengungsi jika memang banjir menerjang. Pergi mengungsi di saat pandemi masih ada tentu bukan keputusan tepat bagi mereka.

Sejak Minggu (7/2) pagi, debit air di Pintu Air Katulampa tercatat 130cm. Air sampai di hilir sekitar 8-9 jam lamanya. Sekitar pukul 17 WIB Minggu petang, air tidak bergerak turun.

Lalu, pada pukul 19 WIB, debit air di Pintu Air Katulampa kembali naik di 130cm. Puncak air meninggi pada pagi tadi pukul 4 WIB Senin (8/2) pagi.

Tiga orang operator pompa air Nomor Pos BKD 01 pun sudah bersiaga sejak Minggu malam. Mereka bersiaga untuk mempersiapkan peralatan.

Terpantau para operator secara bergantian memungut atau mengorek sampah yang menghalangi kinerja pompa sedot air. Mereka menaruh harapan, dengan kondisi air yang sudah tinggi di hilir, tidak ditambah lagi dengan hujan atau banjir di hulu.

“Pompa apung kita udah standby. Mobil pompa sedot juga udah stanby. Diesel juga udah standby. Semua siap. Semoga (air-nya) ngga ditambahin dari atas (lagi),” ujar Pak Bag, salah seorang operator senior pompa sedot air di Pos BKD 01 Kampung Melayu Kecil. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i