Jakarta, Aktual.com – Politisi Senior Demokrat, Marzuki Alie mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan respon dari SBY terkait tuduhan dan sekaligus pemecetan terhadap dirinya.
“Ketika dituduh saya langsung tanya pak SBY lewat WA. Bilang saya difitnah dan harus diklarifikasi. Dan saya meminta yang memfitnah ini diberikan sanksi,” imbuh Marzuki Ali saat diwawancarai, Jumat (5/3).
“Sayangnya pak SBY tidak membuka pintu komunikasi atau tidak memberikan respons,” tambahnya.
Karena itu, Marzuki meminta Ketua Umum Demokrat untuk membuka komunikasi terkait tuduhan terhadap dirinya.
“Karena itu fitnahnya di ruang publik maka saya harus bersihkan. Saya gak mau difitnah seolah-olah berkhianat. Karena tidak ada penyelesaian, maka ini harus diselesaikan di kongres. Tetapi saya tidak ikut-ikutan karena saya hanya undangan,” kata Marzuki.
“Pemecatan saya mungkin karena saya terlalu kasar memberikan pernyataan di ruang publik dan akhirnya saya dipecat tanpa adanya pemanggilan. Tetapi di surat pemecatan dengan surat yang dikonferensikan itu juga berbeda,” jelasnya.
Marzuki menjelaskan jika surat pemecatan yang seharusnya mengenai pelanggaran etika, tetapi dalam konferensi pers justru dikatakan sebagai pengkhianat dan diberhentikan secara tidak hormat. Dan menurutnya hal tersebut merupakan persoalan.
“Kalau ini dibuka dan tidak ada ancaman pasti kongres ini luar biasa. Tetapi kan ancaman banyak yang dipecatin sekarang. Karena konstitusi partai itu tidak ada pernyataan KLB itu dipecat, itu sebenarnya tidak boleh,” jelasnya.
Selain itu, Marzuki juga menganggap jika hal ini terus terjadi maka akan menghancurkan partai itu sendiri.
“Model-model seperti ini akan menghancurkan partai itu sendiri, maka harusnya buka komunikasi,” tegasnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i