Jakarta, Aktual.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara ketiga dunia yang industri ekonomi kreatifnya berkontribusi besar terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional.

“Jadi kita mesti bangga guys, bahwa Indonesia ini urutan ketiga dari segi kontribusi ekonomi kreatif ke PDB,” kata Sandiaga dalam webinar tentang Konferensi 500k Eksportir Baru yang dipantau di Jakarta, Senin (19/4).

Sandiaga mengatakan negara yang paling banyak kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB yaitu Amerika Serikat dengan industri Hollywood-nya, kedua Korea Selatan dengan K-Pop, dan yang ketiga adalah Indonesia.

Menparekraf menjelaskan subsektor industri ekonomi kreatif yang paling berkontribusi terhadap PDB Indonesia adalah fashion yang mencapai 9 miliar dolar AS, kriya atau handycraft yang mencapai 4,9 miliar dolar, dan kuliner yang mencapai 1 miliar dolar.

Sandiaga berpendapat kontribusi industri kuliner Indonesia terhadap PDB masih relatif rendah. Padahal, menurut Sandi, Indonesia memiliki beragam makanan nusantara yang bahkan menjadi makanan terlezat nomor satu dunia yaitu rendang.

“Padahal rendang itu nomor satu di dunia dari segi makanan paling populer, nasi goreng paling tinggi di dunia juga. Kenapa kita ngga tingkatkan nih, ekspor produk ekonomi kreatif kuliner. Paling tidak lima kali lipat sehingga bisa mengejar fashion dan kriya, karena fashion dan kriya ini pertumbuhannya besar, tapi kuliner ini relatif masih stagnan,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki program yang bisa memberikan insentif bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif agar bisa menembus pasar ekspor.

Bantuan insentif dari pemerintah pada pelaku usaha di enam subsektor ekonomi kreatif yaitu aplikasi digital, pengembangan permainan atau gaming, fashion, kriya, kuliner, dan film.

“Jadi guys, kalau ingin bantuan insentif pemerintah kita punya program, ini bisa digunakan untuk membantu ekspor,” kata Sandiaga. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin