Kuala Lumpur, Aktual.com – Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad bersama sejumlah elite politik Malaysia mengajukan permintaan kepada Raja (Red: Yang di-Pertuan Agong) untuk mengakhiri keadaan darurat, Selasa (20/4) sore kemarin. Permintaan tersebut dilakukan dengan menyampaikan surat permohonan untuk menghadap Raja.
Mahathir pun menyebut banyak orang Melayu yang marah kepada Istana gara-gara pelaksanaan Keadaan Darurat. Hal ini, ungkapnya, terlihat dari ekspresi kemarahan yang marak disampaikan di sosial media.
“Semuanya (seolah-olah) ditaruh di bahu Raja. Tindakan apapun disebut atas arahan Raja. Terpaksa saya sampaikan di sini, banyak orang Melayu yang mulai marah kepada Raja sekarang. Alasannya, karena mereka menderita akibat Darurat ini,” katanya.
Kedatangan Mahathir dan tokoh politik Malaysia itu juga dipenuhi banyak pendukung yang menginginkan berakhirnya keadaan darurat. Sejumlah orang tampak membawa poster bertuliskan: “Ampun Tuanku #tamatdarurat”.
Khalid Samad, salah seorang yang ikut agenda tersebut, optimistis Raja akan memenuhi permintaan mengakhiri Keadaan Darurat. Pasalnya, banyak dampak buruk yang diakibatkan dari kebijakan Keadaan Darurat ini.
“Kita yakin Agong akan setuju untuk kita menghadapnya, Sebab kami adalah wakil rakyat jelata. Kami menuntut Darurat diakhiri, dan parlemen dibolehkan untuk bersidang seperti biasanya,” ujarnya seperti dilansir dari Malaysiakini.
Sebelumnya, upaya permintaan untuk mengakhiri Keadaan Darurat dengan menghadap Raja pernah disampaikan pada 26 Maret lalu. Namun tampaknya Raja belum merespon permintaan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson