Jakarta, Aktual.com -Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin tiba di Provinsi Banten pada Sabtu, 24 April 2021, sekira pukul 07.43 WIB.
PM Malaysia disambut oleh Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto dan Perwakilan Tetap Malaysia untuk ASEAN Kamsiah Kamaruddin.
Kunjungan PM Malaysia di Indonesia dilakukan dalam rangka menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) yang diselenggarakan pada Sabtu (24/4) di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Sedangkan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Bantensedikit labih lambat seletah PM malaysia, untuk menghadiri pertemuan pemimpin ASEAN (ASEAN Leaders’ Meeting/ALM) di Jakarta.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Sabtu, PM Singapura tampak didampingi oleh Duta Besar Singapura untuk Republik Indonesia Anil Kumar Nayar dan disambut Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.
Selanjutnya, PM Singapura langsung bergerak menuju rangkaian kendaraan yang telah disediakan untuk menuju ruang tunggu VVIP Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 VIP.
Sebagaimana pemimpin dan delegasi negara-negara lainnya yang akan mengikuti ALM, PM Lee Hsien Loong akan menjalani uji usap (swab) polymerase chain reaction (PCR) dan penapisan kesehatan lainnya terlebih dahulu sebagai penerapan protokol kesehatan.
ASEAN Leader’s Meeting ini merupakan pertemuan hasil inisiatif Indonesia untuk menyelesaikan krisis politik di Myanmar. ALM juga merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden RI dan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebelumnya menyampaikan ALM merupakan pertemuan pertama para pemimpin ASEAN selama pandemi.
Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik, kata Retno, merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam dari ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan menjadi tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis.
“Kita tentunya berharap ALM (Sabtu, 24/4) akan mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar,” ujar Retno.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra