Jakarta, Aktual.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan, Israel sebagai pihak bertanggung jawab atas insiden di Masjid Al-Aqsa, Jumat (7/5) malam waktu Palestina atau Sabtu (8/5) dini hari WIB.
Menurut Abbas, Israel telah melakukan tindakan tidak dapat diterima, dan berbahaya di Tanah Suci.
“Kami meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera menggelar sesi atas isu ini,” kata Mahmoud Abbas seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (8/5).
Jumlah korban kerusuhan antara warga Palestina dengan Kepolisian Israel di kawasan Masjid Al-Aqsa bertambah, pada Sabtu malam (8/5).
Total, 205 warga Palestina dan 17 personil kepolisian mengalami luka luka dalam bentrokan, pada Jumat malam itu.
Kerusuhan itu terjadi seiring berkembangnya kabar bahwa warga Palestina akan digusur di permukiman Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Tidak terima akan rencana penggusuran itu, warga Palestina menggelar aksi protes di kawasan Masjid Al-Aqsa, belakangan direspon dengan kehadiran ratusan personil Kepolisian Israel.
Kepolisian Israel mengklaim, mereka bertindak keras karena diperlakukan keras lebih dulu berupa lemparan batu, dan petasan.
“Kami akan merespon dengan keras terhadap segala tindakan kekerasan yang mengganggu dan membahayakan personil kami. Kami juga akan membawa mereka yang bertanggungjawab ke jalur hukum,” kata Kepolisian Israel.
Lembaga Palestine Red Crescent mengatakan, telah memberikan pertolongan medis terhadap 108 warga Palestina, dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Warga Palestina mengalami derita beragam. Mulai dari luka di kepala, rahang retak, hingga kehilangan mata. Sisanya hanya mengalami cedera ringan.
Kekerasan di Masjid Al-Aqsa bukan pertama selama Ramadan.
Sejumlah kekerasan telah terjadi antara Israel dan Palestina beberapa pekan terakhir, terutama di kawasan Tepi Barat dan Gerbang Damaskus.
Jumat kemarin saja, di hari yang sama dengan kerusuhan, dua penembak asal Palestina tewas dibunuh usai menyerang pangkalan Israel.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i