Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekuitf CERI, Yusri Usman memberikan sindiran kepada PT Patra Drililing Contractor dan PT PGaSolution dengan mengucapkan terima kasih atas surat elektronik yang dia layangkan Senin (10/5) kemarin.

“Terimakasih atas sikap dirut PT Patra Drililing Contractor dan PT PGaSolution telah kompak tidak mau menjawab surat elektornik kami hari senin tgl 10 Mei 2021 (terlampir),” kata Yusri dalam siaran pers Selasa (11/5).

Padahal kata Yusri, surat konfirmasi tersebut terkait soal bagaimana kemajuan kerja pemasangan pipa blok Rokan dan berapa persen volume yang dikerjakan sendiri oleh PT PDC dan PGaSol sebagai kontraktor EPC serta berapa persen yang dijual kepada pihak lainnya, termasuk permohonan disebutkan nama-nama perusahaan yg telah ditunjuk oleh PDC dan PGaSol untuk bekerja.

“Ruas utara ; Balam-Bangko-Dumai. Ruas Selatan : Minas-Bangko-Dumai,” sebut Yusri.

Pertanyaan itu kata Yusri diajukan untuk mengkonfirmasi beredarnya informasi adanya perusahaan yang tidak perform atau bahkan disub-kontrakan lagi pekerjaannya.

“Tentu jika hal itu benar akan berpontensi mengganggu lifting minyak blok Rokan ketika pada 9 Agustus 2021 ketika akan dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan,” tegas Yusri.

Karena, PT Pertagas pada sekitar Maret tahun 2020 telah menunjuk PT PDC dan PT PGaSolution sebagai kontraktor EPC untuk memasang pipa sepanjang 367 KM dengan total investasi USD300 juta atau setara Rp4,2 triliun.

“Meskipun penuh kontroversi soal perlu atau tidaknnya mitra investasi itu, tetapi akhirnya Pertagas sudah memutuskan siapa sebagai mitra investasi proyek tersebut, 25% atau USD75 juta dibiayai oleh PT Rukun Raharja Tbk dan 75% atau USD225 juta oleh PT Pertagas,” ungkapnya.

Padahal isi atau materi yang dia pertanyakan sangat umum dan bukan sifatnya rahasia serta untuk kepentingan umun, jika menurut UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbuakaan Informasi Publik sangat diwajibkan harus dijawab oleh pejabat terkait.

“Namun, tentu menjadi pertanyaan mengapa informasi itu ditutup rapat? Apakah hal tidak mengundang kecurigaan publik bahwa proses pemilihan (tender) waktu tahun 2020 diduga bermasalah dilakukan oleh PT PDC dan PT PGaSol,” tutup Yusri.

Berikut surat elektronik yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Patra Driling Contractor (PDC) dan PT PGaSolution:

Dengan hormat, 

Sehubungan pernyataan dirut Pertagas Wiko Migantoro pada 31 Maret 2021 dikutip banyak media bahwa pemasangan pipa 4′ hingga 24 ‘ di blok Rokan sepanjang 367 km bernilai total investasi USD 300 juta baru sekitar 55%, yakni untuk pemasangan pipa ruas utara yang meliputi Balam-Bangko-Dumai akan selesai pada kuartal 3 tahun 2021, sementara ruas selatan meliputi Minas-Duri-Dumai akan selesai pada kuartal 1 tahun 2022.

Sebelumnya, PT Pertagas sejak sekitar Mei 2020 telah menunjuk konsorsium PT PGaSol dengan PT PDC sebagai kontraktor EPC untuk pemasangan pipa terdiri dari 12 segmen, kemudian PGaSol dan PDC dengan caranya sendiri sendiri telah menjual semua pekerjaan itu pada kontraktor-kontraktor.

Kami mendapat kabar dari banyak orang, dalam pemasangan pipa banyak terjadi kendala dilapangan bersifat tehnis dan non tehnis, tampaknya tidak cepat mengatasinya, dan itu akan berpotensi tertunda dari jadwal on stream dari waktu yang sudah ditetapkan, yaitu terhitung 9 Agustus 2021 blok Rokan sudah dikendalikan penuh oleh PT Pertamina Hulu Rokan.

Mengingat PDC adalah anak perusahaan PDSI yang bergerak didibidang kontraktor EPC, bisakah kami mendapat penjelasan berapa % dari total volume pekerjaaan tersebut yang dikerjakan sendiri oleh PDC, dan apa jenis pekerjaannya ?.

Selain itu, mohon kami mendapatkan informasi nama nama perusahaan yang mendapatkan pekerjaan pemasangan pipa yang merupakan volume pekerjaan bagian tanggung jawab PT PDC.

Demikian pertanyaan kami ajukan dan mendapat penjelasan selambat lambat Selasa 11 April 2021 jam 16.00 Wib untuk bahan rilis media kami.

Pertanyaan diatas kami ajukan berdasarkan UU nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Jakarta 10 Mei 2021,

Direktur Eksekutif CERI

Yusri Usman