Cianjur, Aktual.com – Jalur utama Puncak-Cianjur, Jawa Barat, sepi dari kendaraan pemudik  setelah pengetatan diberlakukan hampir di seluruh wilayah Jabodetabek.

Hingga H-1 Lebaran, tepatnya pukul 00.00 WIB, kendaraan yang melintas di jalur utama Puncak-Cianjur, dapat dihitung jari dan didominasi kendaraan roda dua bernomor polisi Cianjur, puluhan petugas gabungan di pos penyekatan di kawasan Puncak, lebih banyak menggunakan waktu untuk beristirahat, demikian pantauan Antara.

Sepinya jalur utama Cianjur, terlihat hingga perbatasan Cianjur-Bandung Barat, tepatnya di Jembatan Citarum-Haurwangi, dimana volume kendaraan yang melintas dapat dihitung jari dan didominasi kendaraan roda dua pemudik jarak dekat yang memaksakan diri melintas.

Sedangkan mulai dari Jalur Bogor hingga Puncak Pass-Cianjur, kendaraan yang melintas tetap wajib memasuki pos penyekatan Segar Alam, dimana petugas gabungan tetap siaga dan lebih memperketat pemeriksaan setiap kendaraan yang melintas meski hanya sepeda motor bernopol Cianjur.

“Menjelang pergantian hari, kendaraan yang melintas dapat dihitung jari, namun penyekatan tetap saja ketat. Di Puncak Pass, kami sempat mendapat pemeriksaan, karena dilengkapi surat bebas COVID-19 antigen, kami dizinkan melintas,” kata Ikbal Selamet warga Kecamatan Cianjur saat ditemui di Puncak Pass Rabu.

Ia menjelaskan sepanjang perjalan dari Jakarta hingga Puncak Pass, penyekatan terlihat begitu ketat mulai keluar Tol Jagorawi hingga kawasan Puncak-Cisarua, namun surat tugas dan surat keterangan bebas COVID-19 antigen yang dimilikinya, melancarkan perjalanan dinas bersama dua rekannya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan meski jalur utama Cianjur, sepi dari kendaraan, namun pengetatan pemeriksaan di sepanjang jalur tetap ditingkatkan sebagai upaya antisipasi terjadinya lonjakan pemudik menjelang dini hari.

“Kita tetap siagakan petugas gabungan, sesuai dengan intruksi pemerintah pusat hingga 17 Mei. Untuk malam menjelang lebaran informasi yang kami dapat, jalur utama Puncak-Cianjur, sepi dari pemudik bermotor atau bermobil,” kata Herman.

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin