Sedikitnya 40 orang di Jalur Gaza dan Yerusalem tewas dalam pertempuran antara Hamas dan pasukan keamanan Israel yang meningkat pada hari Rabu (12/5) kemarin.
Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan udara baru terhadap Gaza pada Rabu pagi, dengan target instalasi polisi dan keamanan. Sebuah bangunan tempat tinggal dan kantor dengan banyak lantai rusak berat akibat serangan itu. Untungnya, tidak seorang pun berada di dalam bangunan itu pada waktu serangan udara.
Serangan sebelumnya terjadi pada Selasa (11/5) lalu. Serangan tersebut meratakan bangunan hunian beberapa tingkat yang juga menjadi kantor sejumlah pengurus Hamas. Warga di gedung itu dan daerah sekitarnya diperingatkan untuk mengungsi sebelum bangunan itu dihancurkan.
Dilansir dari Voa Indonesia, serangan udara itu telah menewaskan 35 orang di Gaza, termasuk 10 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 200 lainnya cedera akibat serangan udara tersebut.
Sementara itu, 5 orang Israel tewas dalam serangan roket Hamas pada Selasa dan Rabu pagi, termasuk dua orang di kota Ashkelon. Hamas telah menembakkan ratusan roket ke arah kota Tel Aviv, Israel, dan sekitarnya sejak Senin lalu. Termasuk peluncuran 130 misil pada Selasa malam sebagai tanggapan atas penghancuran bangunan tinggi di Gaza.
Serangan maut dengan saling menembakkan roket dan serangan udara, dipicu oleh kerusuhan yang kian besar terkait kontrol atas Yerusalem dan upaya-upaya pemukim Yahudi untuk mengambil alih komunitas yang dikuasai warga Arab.
Ketegangan meluas ke Tepi Barat, di mana ratusan warga di komunitas Arab di berbagai penjuru Israel melancarkan protes menentang aksi pasukan keamanan Israel baru-baru ini terhadap warga Palestina.
Lebih dari 700 orang Palestina cedera dalam pertempuran di kota Yerusalem yang diperebutkan dan di berbagai penjuru Tepi Barat.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson