Pelalawan, Aktual.com – Bupati Pelalawan H. Zukri dan Wakil Bupati H. Nasaruddin merasa terharu saat menerima laporan dari para guru ngaji/MDA/PDTA belum menerima gaji sebelum lebaran 1442 H.

Hal itu terjadi saat menerima keluhan perwakilan dari para guru saat bertemu Bupati dan Wakil Bupati yang berbicara langsung memimpin pelaksaaan coffemorning awal masuk kerja pascalibur idulfitri 1442H/2021 M di auditorium Kantor Bupati Lantai III Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (17/5).

Sebelumnya Bupati dan Wakil Bupati sudah mewanti-wanti instansi terkait untuk memprioritaskan pembayaran gaji kepada para guru ngaji /MDA /PDTA sebelum Lebaran.

Suasana haru dengan berderai air mata tampak, Bupati Zukri betul-betul dibuat terpukul ketika mendapat laporan dari perwakilan Dinas Pendidikan bahwa gaji guru dan MDA tidak bisa dibayarkan sebelum Lebaran kemarin.

Sementara perwakilan dari Dinas Pendidikan melalui Plt. Sekretaris Dinas Martias menyampaikan secara rinci persoalan tidak bisa dibayarkan gaji tersebut. Disdik, kata Martias, pihaknya, sudah berupaya maksimal melakukan peminjaman untuk menalangi pembayaran gaji guru ngaji atau guru MDA.

“Sebetulnya, Pak Bupati, kami Disdik sudah menyiapkan surat peminjaman ke Bank BPR Dana Amanah. Tapi kami dapat tantangan di BPKAD,” katanya.

Mendengarkan laporan itu, Bupati Zukri dibuat terpukul dan dia tidak bisa membendung air matanya dan menangis. Mantan Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau ini mengaku sangat kecewa gaji guru ngaji dan MDA yang hanya Rp350 ribu perbulan tak dicairkan satu hari jelang Lebaran kemarin.

“Saya betul-betul kecewa. Inikan untuk makan, bukan untuk mencari kaya bagi mereka. Jika persoalan takut administrasi, tak ada yang tak ada salah di negara ini. Kalau takut teken saya yang teken, saya siap mempertanggungjawabkan, dipenjara pun saya siap,” tegas Zukri sambil terisak-isak.

Kondisi Bupati Zukri yang terisak-isak ini seolah tak sanggup melanjutkan pembicaraan langsung dipotong Wabup Nasarudin dengan menyampaikan pengarahan. Nasaruddin ikut terpancing dan dibuat menangis akibat gaji guru ngaji dan guru MDA tak cair itu.

Mantan Ketua DPRD Pelalawan ini baru mengetahui persoalan gaji guru ngaji tidak cair ketika pukul 17.00 WIB tanggal 13 Mei 2021 atau satu hari sebelum Lebaran. Saat itu beberapa orang perwakilan guru ngaji menelpon dirinya sambil menangis-nangis.

“Minta ampun saya waktu itu, mau pinjamkan duit, tapi tak ada duit. Jika pukul tiga sore diketahui mungkin saya bisa mencarikan solusi, mencarikan pinjaman,” katanya.

Persoalan honorer guru ngaji dan MDA ini kata dia bukanlah sebuah pencitraan. Melainkan sewaktu Wabup Nasarudin menjabat Ketua DPRD, dia memang memprioritaskan honorer guru ngaji atau guru MDA.

Pada kesempatan itu, baik bupati dan wakil bupati mendesak Dinas Pendidikan Pelalawan atau BPKAD, hari ini Selasa (18/5) untuk segera melakukan pencairan gaji guru ngaji dan MDA ini.

(Yanto Sanjaya)