Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan pihaknya fokus memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selain ajang kontestasi Pemilu Presiden/Wakil Presiden RI.
“Pemilu merupakan fokus dan perhatian utama PAN pada tahun 2024,” kata Eddy dalam diskusi daring oleh PARA Syndicate di Jakarta, Jumat.
Eddy menegaskan bahwa eksistensi kekuatan partai politik ada di pemilu sebagai pijakan yang signifikan ke parlemen.
Ia menegaskan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) merupakan ajang alih generasi kepemimpinan akan datang. Dalam hal ini, PAN tidak hanya fokus pada kontestasi Pilpres 2024, tetapi ada perhelatan yang bersamaan, yakni pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Bagaimana memenangi pemilu karena dilakukan di awal dari pilpres?” ujarnya.
Terkait dengan kontestasi pilpres, Eddy mengatakan bahwa PAN memiliki rekam jejak dalam mengajukan calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2004, yakni Amien Rais dan Hatta Rajasa pada tahun 2014.
“Dari pengalaman itu, kami merasakan betapa hebatnya mesin partai bergerak ketika seorang calon dari partai tersebut masuk di perhelatan pilpres,” kata Eddy.
Ia menyatakan bahwa partainya juga realistis untuk mengusung calon dari partai setelah melihat hasil survei dari berbagai lembaga beberapa waktu terakhir.
Dari hasil survei itu, terlihat banyak tokoh yang bukan berasal dari partai politik dengan elektabilitas tinggi tetapi tidak memagang keputusan tertinggi dalam partai.
Sebaliknya, ada beberapa tokoh yang tidak memiliki elektabilitas tinggi, tetapi mereka berada di dalam pusaran pengambil kebijakan dalam partai politik.
“PAN akan menyerap aspirasi masyakat, apa harapan mereka untuk calon pemimpin ke depannya,” kata Eddy menegaskan.
Eddy menilai masyarakat saat ini sudah memiliki tolak ukur tersendiri untuk calon pemimpin pada masa akan datang. Tolak ukur itu banyak tercermin pada kepala daerah yang intensitas berselancar di media sosial cukup tinggi.
Ia lantas menyebutkan nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa yang mewakili kaum perempuan.
(Diva Ladieta)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi